EDITORNEWS.ID - Memasuki momen lebaran tentunya keuangan mengalami ketidakstabilan dimana tingkat pengeluaran semakin membludak.
Mulai dari persiapan lebaran hingga pembagian tunjangan hari raya (THR), tak hanya itu saja kesehatan juga ikut menyertai.
Dikarenakan hampir kebanyakan orang mengeluarkan sejumlah uang tanpa tanggung-tanggung bahkan ada yang overlimit atau melebihi badget yang ditentukan.
Lantas bagaimana mengatur keuangan setelah lebaran? Perlu enggak mencatat keuangan harian setiap harinya?.
Baca Juga: 5 Trik Menilai Kekasih yang Mengalami Trauma Pernikahan untuk Dijadikan Pasangan Hidup
Jawabannya perlu, mengutip dari Heroscope mencatat laju pengeluaran dan pemasukan uang sangat diperlukan agar keuangan tidak mengalami ketimpangan.
Berikut tim EDITORNEWS bagikan cara membagi keuangan agar tidak mengalami istilah Besar Pasak Daripada Tiang.
Uang masuk ke dompet biasanya berasal dari gaji bulanan, hasil investasi, bisnis dan lain-lain.
Uang keluar dari dompet seperti biaya listrik, telepon, tagihan kartu kredit, cicilan kendaraan, biaya sekolah anak dan lain-lain.
Kamu juga dianjurkan mempunyai catatan kecil seperti buku diary atau sejenisnya, nah disana Anda bisa mulai mencatat apasaja pengeluaran selama satu bulan.
Baca Juga: 5 Contoh Pola Asuh Denmark yang wajib untuk Diterapkan Terutama di Indonesia
Atau bisa menggunakan rumus hitungan keuangan yakni.
Sebagai contoh jika penghasilanmu dalam satu bulan mencapai Rp3 juta, gunakan rumus 50:30:20.
Penjabarannya: 50 persen dari Rp3 juta adalah Rp1.500 ribu = gunakan untuk konsumsi dapur
30 persen dari Rp3 juta adalah Rp900 ribu = gunakan untuk investasi
20 persen dari Rp3 juta adalah Rp600 ribu = gunakan untuk liburan
Atau kebalikannya, semua itu tergantung kepada individu masing-masing, semoga dengan tips diatas bisa membantu individu agar tidak kesulitan dalam sektor keuangan sendiri atau rumah tangga.***