Dia juga berbagi pengalaman yang lebih traumatis.
Murid laki-laki tersebut akan membuat lelucon seksual di kursi tempat saya duduk, seolah itu bukan apa-apa.
Bahkan jika gurunya ada di sana, gurunya hanya akan mengatakan sesuatu seperti, 'ada siswa perempuan di sini jadi tolong hentikan.'
Setelah ini, dia meredakannya saat gurunya hadir tetapi tetap melakukannya saat guru tidak ada.
Teman sekolahnya itu mengatakan selama waktu istirahat atau belajar senidiri, ia kebanyakan membuat lelucon seksual secara rutin.
Baca Juga: 3 Syarat Amal Ibadah yang Diterima Allah SWT
Selama waktu istirahat, dia akan berteriak, 'eummo-reul kkumyeotdani!' (Pelesetan pada frase yang berarti 'konspirasi telah direncanakan' dan 'rambut kemaluan telah dihias') dan menggambar berbagai rambut di papan tulis.
"Saya masih ingat adegan itu dengan jelas. Meskipun saya tidak dapat mengingat dengan tepat siapa yang menggambar di papan, saya tahu dia adalah salah satu dari dua orang yang ada di atas dan saya yakin mereka bekerja sama," ucap mantan teman sekolahnya itu.
Ia mendengar kabar bahwa Mingyu akhirnya dibina dalam perjalanan pulang dari sekolah dan telah keluar dari akademi.