Teknologi Informasi Sangat Berguna Untuk Wirausaha Perempuan

- 12 Desember 2020, 08:00 WIB
PERWAKILAN dari Garudafood tengah berbincang dengan peserta Program Kampung Wirausaha Chocolatos di Bogor, Senin, 1 April 2019. Kaum ibu dianggap memiliki peran besar untuk mengembangkan semangat wirausaha perempuan Indonesia.*/DOK. GARUDAFOOD
PERWAKILAN dari Garudafood tengah berbincang dengan peserta Program Kampung Wirausaha Chocolatos di Bogor, Senin, 1 April 2019. Kaum ibu dianggap memiliki peran besar untuk mengembangkan semangat wirausaha perempuan Indonesia.*/DOK. GARUDAFOOD /

EDITORNEWS - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan pemanfaatan teknologi informasi penting bagi wirausaha perempuan, terutama pada masa pandemi COVID-19.

Dikutip Editornews dari Antara, "Walaupun pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan terhadap pelaku usaha, hampir semua bisnis yang tidak mengalami dampak negatif adalah yang dijalankan berbasis digital," kata Bintang saat peluncuran laporan UN Women bekerja sama dengan Pulse Lab Jakarta dan GoJek yang diadakan secara virtual diikuti dari Jakarta, Jumat (11/12).

Karena itu, Bintang mengatakan peningkatan akses dan kapasitas perempuan terhadap teknologi informasi harus ditingkatkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, persentase penggunaan internet oleh kaum perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki, yaitu 46,87 persen berbanding 53,13 persen.

Baca Juga: Luncurkan Aplikasi Kredit, Suzuki Finance Ingin Manjakan Pelanggan Dengan Kemudahan Teknologi 

Baca Juga: GILA! Perkiraan Nilai Bitcoin Bisa Tembus 300 Juta di Tahun 2021

Menurut Bintang, pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah; terutama bagi pelaku usaha perempuan; untuk dapat berdaya secara digital tidak hanya akan menyelamatkan Indonesia dari krisis pandemi COVID-19, tetapi juga menyelamatkan masa depan bangsa untuk dapat bersaing secara global.

"Apalagi kita sedang berada dalam dunia yang berubah dengan sangat cepat melalui revolusi 4.0," tuturnya.

Bintang mengatakan pandemi COVID-19 memperburuk ketimpangan gender sehingga perempuan menjadi semakin rentan. Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung lebih dari sembilan bulan ini menyebabkan pemberdayaan perempuan dalam aspek ekonomi mengalami tantangan yang tidak main-main.

Baca Juga: Solo Akan Lakukan Wajib Karantina Bagi Para Pendatang, Simak Penjelasannya  

Baca Juga: Bupati Merangin Al Haris Minta Petugas Kesehatan Setiap Jumat Turun ke Masjid

Survei Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terhadap 2.037 perempuan pelaku industri rumahan menunjukkan banyak yang terancam keberlangsungan usahanya karena penurunan angka penjualan atau kelangkaan dan atau harga bahan baku yang tinggi untuk produksi.

"Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah pada Oktober 2020 menyatakan kegiatan usaha mengalami penurunan omzet hingga 70 persen akibat pembatasan sosial dan adaptasi kebiasaan baru," katanya.

Laporan UN Women yang bekerja sama dengan Pulse Lab Jakarta dan GoJek didukung Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif menyatakan digitalisasi dan penggunaan teknologi telah membantu banyak usaha, terutama usaha mikro dan kecil milik perempuan untuk bertahan menghadapi gejolak ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga: PT Honda Prospect Motor Rencanakan Jual Mobil Listrik 2030 

Baca Juga: Kim Seon Ho Berencana Berlibur ke Pulau Dewata

"Perempuan Indonesia memainkan peran yang signifikan dan telah berkontribusi pada ekonomi sebagai pemilik usaha mikro dan kecil," kata perwakilan dan penghubung UN Women untuk ASEAN Jamshed Kazi.

Dengan sumber daya yang terbatas, Jamshed mengatakan, penting untuk menggunakan kombinasi data dan inovasi dengan langkah-langkah kebijakan spesifik untuk memastikan pemulihan ekonomi nasional juga mendukung usaha mikro dan kecil milik perempuan.***

Editor: Dimar Aditya

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x