Network
EDITORNEWS - Musibah tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (14/2) setelah hujan deras mengguyur daerah ini.
Warga yang tertimpa bencana terdata 186 orang. Dari data Korban 21 orang yang dinyatakan hilang, ditemukan 2 orang berhasil selamat dan meninggal dunia 18 orang.
Hingga Jumat pagi 19 Februari 2021 masih 1 korban yang belum ditemukan. Jumlah warga yang ditampung di pengungsian 156 orang.
Baca Juga: Sekelompok Hiu Menepi Bermain dengan Nelayan di Pantai Modung Bangkalan
Baca Juga: 4 Tahun Berjuang Tsania Marwa Menangi Hak Asuh Anak: 8 Hari Tak Diserahkan, Kami Eksekusi
Di tempat pengungsian korban longsor Nganjuk terjadi keracunan makanan pada saat makan malam. Puluhan pengungsi dan relawan menderita sakit mirip gejala keracunan dan saat ini mereka masih dalam perawatan.
Salah seorang korban keracunan massal bernama Arif Firmansyah mengatakan ia dengan dua orang temannya sebelumnya makan mie ayam yang disiapkan petugas. Ia menjelaskan kalau mie yang dimasak adalah mie untuk mie ayam dengan model mie basah.
Mie ayam yang dimakan Kamis (18/2) malam sekitar pukul 18.00 WIB dan baru merasa sakit perutnya sekitar pukul 24.00 WIB. Arif mengatakan ia seperti keracunan sakit perut dan muntah muntah Jumat pagi.
Korban yang keracunan makanan mengalami sakit perut dan muntah-muntah. Sekitar 21 orang pengungsi dan relawan bencana tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Baca Juga: Cantiknya Amanda Manopo Berhijab, Saingi Putri Anne Istri Arya Saloka ?
