EDITORNEWS - Dengan data perbaikan secara masif dan nasional akan terwujud sehingga angka kemiskinan di indonesia bisa ditekan sedemikian rupa, Fahri Hamzah meminta Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk terus membenahi data terutama mengenai kemiskinan.
Melalui cuitan ditwitter melalui akun pribadnya @fahrihamzah memberikan masukan kepada mantan Wali Kota Surabaya itu.
Baca Juga: Jarang Muncul di Layar Kaca, Agnez Mo : Hidupku Jauh Lebih Berarti Dari Hanya Karirku
Baca Juga: Komisi III DPR RI Akan Uji Kelayakan Calon Kapolri Baru
staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota. #MenSOS— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 5, 2021
Tadinya aku gak mau tulis tapi ya salah...kemiskinan itu bukan di jakarta tapi di daerah terpencil sana...itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena mlarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data.— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 5, 2021
Fahri pun mengingatkan Risma agar tidak puas dengan laporan yang hanya dipermukaan saja. Hal ini karena diduga banyaknya penjilat dalam birokrasi sehingga membuat eksekusi dilapangan menjadi tidak sinergi. “Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat.
Tega amat sih. Ayolah mulai dari data,” tegas Fahri.
Baca Juga: Diaz Hendropriyono Mengenang Masa Kedatangan Prabowo Subianto yang Rela Menunggu 7000 Antrian
Baca Juga: Akting Jo Byung Gyu di The Uncanny Encounter Berhasil Mencuri Perhatian
Dengan data menurut Fahri semua akan tersistem dengan baik dan eksekusi pun akan masif. “Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor Presiden, hearing di @DPR_RI muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur2 struktural. Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media,” bebernya. ***