EDITORNEWS.ID - Belakangan ini viral kasus pembunuhan salah seorang anak Pj Gubernur Papua yang diduga tewas usai bertemu dengan kenalannya dari sosial media.
Tewasnya putri dari Pj Gubernur Papua diduga karena habis bertemu dengan kenalannya yang dia ketahui dari sosial media yang bernama Ahmad Nashir (22).
Nasib buruk tengah menimpa putri Pj Gubernur Papua yang berinisial ABK (16). Korban mengenal tersangka melalui sosial media pada tanggal 3 Mei yang lalu.
Dilansir oleh editornews.id melalui Instagram viralsekali, polisi menjelaskan pada awak media bahwa kronologinya berawal dari korban (ABK) dan tersangka (Ahmad Nashir) yang berkenalan melalui Telegram.
Baca Juga: Tersandung Kasus Narkoba, Yoo Ah In Diduga Mencoba Membantu Komplotannya Kabur dari Korea
Tak lama dari Telegram ke duanya melanjutkan komunikasi ke WhatsApp lalui kemudia ke duanya berjanjian untuk bertemu.
"Dari keterangan yang bersangkutan (pelaku) kenal melalui media sosial," jelas polisi pada awak Media.
"Kemudia tukar-tukaran nomer WhatsApp dan janji ketemu. Kemudian oleh tersangka dibawa ke TKP. Ke kos yang disewa oleh pelaku ini," sambungnya.
Informasi yang didaptkan oleh pihak kepolisian ini baru didapatkan setelah kurang lebih dua minggu.
Baca Juga: Kemenkes Sebut Angka Kasus HIV di Kalangan Ibu Rumah Tangga Meningkat di Tahun 2023
Menurut keterangan polisi, ini kali pertama putri Pj Gubernur Papua itu bertemu dengan kenalannya Ahmad Nashar itu di dunia nyata.
Akan tetapi pernyataan itu masih sepihak saja karena bukti chat dari HP tersangka (Ahmad Nashar) itu sendiri sudah dihilangkan oleh dirinya.
"Nanti untuk proses pemeriksaan perangkat IT," jelas Irwan pada awak Media.
"Untuk korban sendiri HP nya dipassword jadi kami belum buka bagaimana history awal chat mereka, awal mula berkenalan, sampai dengan terjadinya peristiwa ini berbasi IT kami mohon waktu," sambungnya.
Baca Juga: Menkominfo Johny Johnny G Plate Ditangkap Kejagung Terkait Kasus Korupsi Proyek BTS
Terkait minuman keras yang berada di kosan pada saat kejadian juga dijelaskan bahwa minuman tersebut sudah disediakan oleh pelaku dari jauh-jauh hari.
"Jadi miras ini disiapkan oleh pelaku. Jadi sebelum bertemu dengan korban pada tanggal 18 memang yang bersangkutan sudah membeli," jelasnya.
Semoga kasus ini terus diusut dan segera mendapatkan titik terang agar tersangka mendapatkan hukuman yang setimpal atas perlakuannya. Pun dengan korban semoga mendapatkan tempat terbaik di sana.***