Mobil bekas Diprediksi Banyak Diburu Pada 2021

- 16 Desember 2020, 14:10 WIB
 Ilustrasi Deretan mobil bekas di sebuah showroom
Ilustrasi Deretan mobil bekas di sebuah showroom /carmudi.com

EDITORNEWS - Bisnis mobil bekas pada 2021 diproyeksikan akan membaik, menyusul pandemi COVID-19 yang mengubah pola mobilitas masyarakat yang condong menggunakan kendaraan pribadi.

Menurut riset “Indonesian Autos” oleh HSBC Global Research, 90 persen responden di Indonesia memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi untuk terhindar dari virus corona.

Muncul pula tren baru di kalangan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk menjalankan usaha mereka, sehingga prospek pasar mobil bekas tahun 2021 dinilai menjanjikan.

Baca Juga: Qualcomm Luncurkan Snapdragon 678 Untuk Perangkat Mobile 

Baca Juga: Baidu Berencana Produksi Mobil Pintar Sendiri

Dikutip dari Antara, Adityaa Lesmana, Co-Founder CARRO menyampaikan bahwa situasi penuh ketidakpastian yang disebabkan pandemi justru menciptakan lonjakan jual beli mobil bekas.

Terlepas dari industri otomotif yang terpukul pandemi COVID-19, saat ini terlihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa penjualan mobil akan mulai pulih kembali dan diprediksi akan meningkat hingga 38,7 persen atau setara dengan 843.000 unit pada tahun 2021, menurut Research Specialist Mandiri Institute.

“Selama pandemi COVID-19, CARRO telah mengalami lonjakan permintaan sebesar 600 persen untuk mobil bekas bersertifikat yang dapat diuji coba dari rumah dan dibeli secara online,” ucap Aditya Lesmana, Co-Founder CARRO dalam siaran pers, Rabu.

Baca Juga: Presiden : Tanpa Kejaksaan yang Bersih, Satu Fondasi Penting Pembangunan Nasional Juga akan Rapuh 

Baca Juga: Program Baru Bagi siswa SMK dan Mahasiswa D3

Hendra Noor Saleh, pengamat otomotif sekaligus Presiden Direktur Dyandra Promosindo menilai bahwa industri otomotif perlu melakukan transformasi digital agar dapat memenuhi permintaan pelanggan di era teknologi ini.

“Di tengah tekanan yang diakibatkan pandemi COVID-19, industri otomotif harus bergerak cepat dan bertransformasi secara digital. Melalui penerapan teknologi akan muncul kekuatan baru bagi industri otomotif terutama dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan dan interaksi dengan konsumen,” ucap Hendra.

Selain itu, tren penggunaan mobil untuk menjalankan usaha semakin meningkat, mulai dari menjual buah-buahan dan sayuran hingga kopi dan makanan ringan.

Baca Juga: Joe Biden Resmi Jadi Presiden Amerika Serikat ke-46 

Baca Juga: Layanan Periscope Twitter Akan Ditutup Maret 2021

Hal itu menunjukkan bahwa jika sebelumnya sebuah usaha harus dijalankan dari bangunan fisik, kini masyarakat Indonesia justru melakukan inovasi baru dan memandang mobil tidak hanya sebagai alat transportasi tetapi juga sebagai “kendaraan” untuk memulai sebuah usaha.

“Memilih mobil bekas untuk memulai usaha memang menjadi opsi yang tepat, dikarenakan harga dari mobil bekas sudah di bawah harga mobil baru, sehingga masyarakat bisa menikmati manfaat yang sama, dengan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit," kata Aditya.

Pasar mobil bekas yang berkembang di Indonesia secara bertahap menjadi lebih terstruktur karena persyaratan pembiayaan yang fleksibel, peningkatan ketersediaan saluran diler yang terstandarisasi dan resmi, serta peningkatan transparansi informasi.

Halaman:

Editor: Dimar Aditya

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x