Baca Juga: Polisi Ungkap Hal Terbaru soal Kasus KDRT Lesti Kejora
Almarhumah Devi baru diketahui baru pertama kali menyaksikan pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan. Sementara, almarhum Yulianton sudah sering menonton sebelumnya.
Doni mengungkapkan, anak almarhum akan merayakan ulang tahunnya pada November mendatang. Namun takdir berkata lain.
"Orangtuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya sebenarnya," katanya.
Menurut Doni, kericuhan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Awalnya, terdapat dua suporter turun ke lapangan, kemudian polisi menghalau massa yang turun menggunakan gas air mata.
"Awalnya gas air mata di lapangan dulu. Kemudian (ditembak) ke arah tribun pintu 12, saya sama lainnya di pintu 14, gas air matanya kena angin kan jadi nyebar," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10). Kerusuhan dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Baca Juga: Disebut Mau Bunuh Diri Bareng dan Banting Nasi Goreng, Chandra Liow Buka Suara Soal Isu Abusive
Data sementara menunjukkan, korban tewas akibat kerusuhan itu sebanyak 129 orang. Dua di antaranya anggota kepolisian.***