Baca Juga: Jelang Laga Pertahankan Gelar, Tyson Fury Nyesal Tiduri Lebih Dari 500 Wanita
Dana itu pun mereka alokasikan untuk ongkos kepulangan pemain.
Sementara ongkos pergi dan biaya hidup di regional tak ayal menggunakan uang pribadi dan bantuan dari Unimed yang selama ini telah mendukung perjalanan mereka selama tiga tahun sebelumnya.
Kondisi miris ini pun telah berlangsung di setiap even pelaksanaan tiap tahunnya.
Membawa nama Sumut, namun tak ada sentuhan dan kepedulian dari stake holder terkait.
Baca Juga: Bahas Piala Dunia U-20 di Indonesia, FIFA, PSSI dan Kemenpora Gelar Rapat Koordinasi
Untuk mengemis sepertinya bukan tipikal mereka.
Bagi tim ini, membawa nama harum Sumut dan nama besar tim agar bisa bersaing di kompetisi liga futsal profesional menjadi mimpi yang tertunda.
Setidaknya hadir harapan ada sosok yang peduli untuk menjadi ayah asuh mereka dalam mewujudkan mimpi yang telah lama dinanti.
Di samping tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk melakoni kompetisi yang digelar di luar pulau Sumatera.