Keterbatasan Fisik Tak Menyurutkan Semangat Sahrul Menjadi Atlet yang Harumkan Nama Sumut dan Indonesia

6 Oktober 2022, 22:40 WIB
Syahrul Sulaiman atlet Blind Judo sumbang dua emas untuk kontingen Indonesia di ajang Asian Para Games 2022. /Kesuma Ramadhan

EDITORNEWS.ID - Penglihatannya tak sesempurna manusia pada umumnya. Keterbatasan melihat pada jarak maksimal lima meter harus dirasakannya sejak lahir.

Terlahir istimewa dengan kekurangan itu tak lantas membuat Sahrul Sulaiman pesimis dalam menatap hidup.

Siapa sangka, di balik keterbatasannya justru membawa berkah dalam hidupnya.

Ya, Sahrul Sulaiman kini menjadi sosok yang membanggakan Sumatera Utara dan juga Indonesia.

Baca Juga: Turut Berduka atas Tragedi Kanjuruhan, Panpel Tunda Jadwal Perhelatan Semifinal dan Final Bonas Cup 2022

Sebagai atlet Blind Judo National Paralympic Committee (NPC) Sumut, beragam prestasi telah ditorehkannya.

Terbukti, baru-baru ini ia berhasil mempersembahkan dua medali emas bagi Tanah Air dari ajang Asean Para Games (APG) 2022 di Solo, Agustus lalu.

Lewat prestasinya itu jugalah, Sahrul mendapat penghargaan sebagai insan olahraga berprestasi Sumut.

Sahrul merupakan satu dari 48 Insan olahraga yang membanggakan Sumut.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, 6 Orang Ditetapkan Tersangka dan 10 Polisi Dinonktifkan, Berikut Daftarnya!

Penghargaan itu pun diterimanya pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2022, yang berlangsung di Lapangan Astaka Dispora Sumut, Kamis, 6 Oktober 2022.

"Memang sudah diprediksi (dapat emas). Dari pelatih pun sudah memprediksi saya, padahal saat itu saya belum yakin. Karena motivasi terus menerus, akhirnya saya yakin, bisa mempersembahkan emas untuk Sumut," ujarnya.

Yang lebih membanggakan lagi, prestasi itu hadir untuk pertama kalinya di ajang Asian Para Games yang diikutinya.

Sahrul mengisahkan, jika sebelumnya dia telah dua kali mengikuti seleksi kompetisi bergengsi itu.

Namun, akibat pandemi ia gagal berlaga. Namun, itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus berlatih dan berlatih.

Baca Juga: Genggam Tiket Final, Gelora Tumbangkan Tim Kuat Perisai FC Lewat Drama Adu Penalti

Hingga akhirnya Sharul meraih pencapaian yang luar biasa dan sekaligus mewujudkan mimpinya yang tertunda.

Atlet asal Medan ini mengaku, kekurangan pada penglihatannya sudah diderita sejak lahir dan kondisi itu sempat membuat dirinya pesimis.

Apalagi dokter memvonis jika tak ada kata sembuh dalam kasus yang dialaminya.

"Saya dari lahir sudah seperti ini. Awal mulanya lebih parah dari ini. Hanya sekarang, ada beberapa metode-metode yang saya lakukan jadi agak lumayan, bukan sembuh, tapi agak lumayan. Karena memang kata dokter pun tidak bisa sembuh. Bukan kornea saya yang rusak, tapi jaringannya. Saya melihat pun cuma lima meter jaraknya," katanya.

Baca Juga: Viral Unggahan Video di Medsos Terkait Tragedi Kanjuruhan, 3 Pihak Ini Harus Bertanggungjawab

Sahrul turut mengisahkan bagaimana dirinya memilih terjun sebagai atlet blind judo NPC Sumut.

Awalnya ia menjadi atlet pada tahun 2014 dan masuk kategori kelas 60 kg. Saat itu usainya berkisar 24 tahun.

Sahrul mengakui jika profesinya menjadi atlet sedikit terlambat.

Ia mengungkap cabang olahraga (cabor) blind judo baru ada pada tahun 2014 silam.

"Karena memang cabang olahraga blind judo ini masuk ke Indonesia pada 2014. Pada 2015 atau 2016 baru dipertandingkan di Peparnas Bandung," ucapnya.

Baca Juga: Sosok Arkhan Kaka Penyerang Tajam Timnas U-17, Selebrasi Ala Bepe dan 2 Gol si Anak Mantan Striker Timnas

Namun, kini disadarinya tak ada kata terlambat untuk bisa mengukir prestasi.

Tak hanya bagi Sumatera Utara, bahkan prestasi bagi negeri tercinta, Indonesia.

Itu jugalah yang membuatnya berhak mendapatkan bonus senilai Rp130 juta dari medali emas perorangan dan emas beregu yang telah ditorehkannya.

Disinggung mengenai bonus yang didapat dari Haornas, Sahrul menyebutkan bakal dipergunakan untuk membangun usaha.

Baca Juga: Usai Kalahkan UEA 3-2, Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia U-17 Hadirkan Gempa

Namun, ia belum merencanakan usaha apa yang akan dibuat.

Ia juga berpesan, kepada orang-orang yang lebih beruntung dan tidak mengalami kekurangan fisik untuk tidak pernah lelah berjuang dalam menggapai cita-cita.

"Motivasi saya untuk teman-teman, namanya berlatih itu pasti sakit. Pasti merasakan yang namanya letih dan lelah. Cuma kita harus punya prinsip, kita bisa gak menggali potensi diri. Jangan dengarkan perkataan orang," ujarnya mengakhiri.***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler