Konektivitas dan Efisiensi dalam Pemerataan Fasilitas Digital

- 13 Desember 2020, 10:50 WIB
Ilustrasi satelit di luar angkasa
Ilustrasi satelit di luar angkasa /PIRO4D/Pixabay/WARTA PONTIANAK

EDITORNEWS - Konektivitas atau pemerataan akses internet di penjuru Nusantara hingga efisiensi aplikasi untuk layanan publik menjadi perhatian pemerintah.

Diungkapkan oleh Johnny G Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Menurut Menteri Kominfo, dengan lautan yang membentang dan menghubungkan pulau demi pulau, Indonesia membutuhkan internet cepat, internet andal, dan internet aman agar dapat menyatukan seluruh wilayah.

Baca Juga: Rizieq Shihab dan Penyidik Salat Maghrib Berjamaah Polda Metro Jaya

"Pemanfaatan internet dari hulu ke hilir, khususnya kegiatan ekonomi digital untuk mendukung aktivitas ekonomi maritim akan mempercepat perwujudan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Menkominfo dalam Peringatan Hari Nusantara 2020 yang berlangsung secara hibrida, Minggu.

Baca Juga: Immanuel Ebenezer : Mana Tanggung Jawab Kita Sebagai Anak Bangsa Ini

Selain telah melakukan pemerataan internet di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), pembangunan BTS dan perluasan jaringan 4G di 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau 4G (blankspot) dan dijadwalkan rampung 2022, Kominfo juga mengoptimalkan satelit.

Baca Juga: HM Marwan: Kita Akan Tancap Gas, Kepengurusan TLCI Chapter-2 Riau 2020-2024 Resmi Dikukuhkan

Saat ini, proses produksi Satelit SATRIA-1 sedang berjalan. Satelit ini akan diletakkan di orbit 146 BT, dengan perusahaan pembuatnya adalah Thales Alenia Space (TAS) dan roket peluncurnya adalah SpaceX Falcon 95500.

Menteri Johnny mengatakan proses pembiayaan telah mendapat persetujuan dari lembaga pembiayaan BPI Prancis dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Halaman:

Editor: Liston

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x