Tegaskan Vaksin Bukan Obat Corona, Tito Inginkan Percepatan Fasilitas di Daerah

26 Januari 2021, 13:00 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian . /Instagram/@titokarnavian

 

EDITORNEWS - Perlu pemahaman dan penjelasan terkait tujuan dari program vaksinasi oleh pemerintah pusat. Belum semua warga masyarakat yang memahami apa fungsi diberikannya vaksin ini.

Meski seseorang telah diberikan vaksin, bukan berarti dirinya bisa bebas begitu saja beraktivitas tanpa mengindahkan aturan protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan oleh Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Tito Karnavian mengingatkan masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat untuk menyembuhkan Covid -19.

Baca Juga: Pfizer Ajukan Permohonan Persetujuan Vaksin COVID-19 Untuk Korea Selatan

Baca Juga: Hari Ini Sidang 35 Sengketa Pilkada Mulai Digelar Termasuk Pilkada Jambi

"Untuk itu, perlu diberikan pemahaman bagi masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat," kata Tito Karnavian di Jakarta, Senin 25 Januari.

Menurut Mendagri tujuan utama dari vaksinasi adalah membangun kekebalan kelompok atau herd immunity.

Hal itu hanya akan efektif untuk memutus rantai penularan jika dua pertiga minimal populasi itu memiliki antibodi untuk melawan Covid -19.

Disinilah pemahaman pemberian vaksin ini harus didukung oleh segenap masyarakat di tanah air.

Pemerintah saat ini masih berjuang melawan pandemik Covid -19 yang melanda Indonesia dengan bermacam cara.

Baca Juga: Vladimir Putin Akan Berpidato Pada Forum Ekonomi Dunia di Davos

Baca Juga: Masyarakat Portugal Tetap Lakukan Pemilihan Presiden Disaat Corona

Salah satu upaya menanggulangi Covid -19 yakni dengan vaksinasi disamping upaya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

 Kemudian, mendisiplinkan gerakan "4M" (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan).

Prinsipnya, vaksinasi adalah memasukkan antigen Covid -19 ke dalam tubuh untuk memancing kekebalan tubuh agar mengeluarkan antibodi yang spesifik untuk mengenali dan menghancurkan Covid -19.

Mendagri mengakui, Indonesia memiliki tantangan tersendiri untuk mencapai herd immunity efektif karena faktor luas wilayah.

"Nah, untuk itu untuk bisa mewujudkan bahwa dua pertiga populasi bisa memperoleh antibodi pada waktu yang sama jelas memerlukan percepatan," ujarnya.

Baca Juga: Mantan PM Inggris Gordon Brown Katakan Negaranya Akan Jadi Negara Gagal

Baca Juga: Swedia Berencana Berlakukan Larangan Masuk Sementara Untuk Warga Negara Asing

Salah satu upaya percepatan tersebut dengan melakukan mobilisasi dan keserempakan antara pusat dan daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota soal vaksinasi.

Percepatan di daerah yakni soal menyiapkan infrastruktur di daerah masing-masing, mulai dari fasilitas kesehatan, pengadaan vaksinator, hingga monitoring.

"Selain fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, sarana prasarananya yang didrop dari pusat mana yang kira-kira perlu diadakan oleh daerah. Ada mata anggaran kesehatan sebagai urusan wajib, urusan pemerintah wajib, tolong ini dipersiapkan untuk membantu pemerintah pusat," kata Mendagri.***

Editor: Liston

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler