Dubes Uni Eropa Minta Indonesia Damaikan Rusia dan Ukraina, KSP Moeldoko: itu Hal yang Sulit

23 April 2022, 09:18 WIB
Dubes Uni Eropa dan kabinet Pemerintahan Indonesia /Dok. Kemenko PErekonomian/

EDITORNEWS.ID - Invasi antara Rusia dan Ukraina tak kunjung selesai masih terus berlangsung hingga saat ini.

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina merupakan contoh perang dimasa lalu yang berlanjut hingga menjadi dendam.

Berbagai serangan terus dilakukan oleh Rusia kepada warga sipil Ukraina hingga mencuri banyak perhatian publik.

Dan pada akhirnya Rusia pun mendapat cibiran pedas dari berbagai negara bahkan sampai ada yang mengatakan Presiden Rusia itu sebagai pembunuh.

Baca Juga: Direktur GIMNI Minta 3 Pengusaha yang Terjerat Migor Segera Dibebaskan, Kejagung : Kita Tak Melihat Jabatan

Dilansir dari Daily Mail Sebelumnya Rusia telah memberikan beberapa syarat agar bisa segera berdamai dengan Ukraina.

Meski telah memberikan beberapa syarat namun Presiden Ukraina, Volodymr Zelensky tidak sepenuhnya percaya dengan perkataan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun ditengah-tengah itu Duta Besar Uni Eropa Vincent meminta agar Indonesia dapat menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina.

“Uni Eropa meminta agar Indonesia menggunakan pengaruhnya sebagai Presidensi G20 untuk memberikan tekanan kepada Rusia agar menghentikan perang di Ukraina," ucap Dubes Vincent.

Baca Juga: Jalan Tol Cisumdawu Dilalui Hingga Seksi 3 Guna Mencegah Kemacetan Bagi Pemudik

Sementara itu Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menuturkan untuk mendamaikan kedua negara tersebut sangat sulit karena Indonesia akan menggelar Presidensi G20.

Dalam acara tersebut Indonesia harus adil dan tak memihak dari negara manapun termasuk Rusia dan Ukraina.

“Indonesia dihadapkan pada situasi yang sulit untuk mendukung Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia. Karena sebagai Presidensi G20, Indonesia harus merangkul semua negara anggota secara adil," tutur Moeldoko.

Lebih jauhnya Moeldoko menegaskan bahwa NKRI tak memihak siapapun dalam konflik perang ini.

"Indonesia tidak memihak siapa pun dalam konflik ini,” tegasnya.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler