YouTube Blokir Kanal Duma TV, Pemerintah Rusia: AS Ingin Monopoli Penyebaran Informasi

11 April 2022, 10:48 WIB
Ilustrasi YouTube /HO/Pexels

EDITORNEWS.ID - Kanal parlemen majelis rendah Rusia, Duma TV kini tak bisa lagi disaksikan di platform YouTube.

Pasalnya YouTube telah memblokir akun yang menyiarkan konten dari majelis rendah Rusia itu.

YouTube menulis kanal Duma TV dihentikan karena melanggar kebijakan mereka, dikutip dari Reuters, melalui Antara, Senin 11 April 2022.

Hal itu pun mendapat protes keras dari pemerintahan Rusia.

Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson Puji Kepemimpinan Volodymyr Zelensky Hingga Janjikan Dua Hadiah Sekaligus

Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor meminta platform tersebut segera memulihkan akses untuk kanal Duma TV.

"Perusahaan teknologi informasi Amerika menganut posisi sebagai anti-Rusia dalam perang informasi yang dilancarkan oleh Barat terhadap negara kita," kata Roskomnadzor.

Juru bicara Duma, Vyacheslav Volodin mengatakan YouTube adalah contoh nyata pelanggaran hak dan kebebasan oleh Washington.

"Amerika Serikat ingin melakukan monopoli dalam menyebarkan informasi. Kita tidak boleh membiarkannya terjadi," kata Volodin dalam akun di aplikasi Telegram.

Baca Juga: Satgas Pelajar Tegaskan Mahasiswa yang Nekat Unjuk Rasa, Akan di Drop Out dari Sekolah

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyarankan pengguna Rusia untuk memindahkan konten mereka ke aplikasi buatan Rusia.

"Kelihatannya, YouTube sudah mengeluarkan surat perintah. Simpan konten, kirimkan ke platform Rusia," kata Zakharova di akun Telegram.

Rusia, sejak invasi ke Ukraina, sudah memutus akses untuk Twitter dan produk-produk dari Meta Platforms, antara lain Facebook dan Instagram.

Rusia juga pernah melarang aplikasi Telegram, meski pun pendiri perusahaan tersebut, Pavel Durov, bersal dari Rusia.

Tapi, pada pertengahan 2020, pemerintah Rusia mencabut larangan tersebut karena Durov berkomitmen melawan terorisme dan ekstremisme di platform tersebut.***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler