Network
EDITORNEWS - BTS adalah singkatan dari Bangtan Sonyeondan yang merupakan grup populer asal Korea Selatan yang debut tahun 2013 di bawah naungan Bighit Entertainment (sekarang HYBE Entertainment).
Pada 5 November hari ini, HYBE mengumumkan bahwa mereka telah membuat keputusan untuk membangun kemitraan jangka panjang dengan Dunamu dan bersama-sama mempromosikan proyek NFT.
HYBE, resmi memasuki bisnis non-fungible token (NFT). Ini adalah metode untuk memperoleh 860.004 saham Dunamu, operator Upbit, pertukaran mata uang kripto senilai 500 miliar won dengan menerbitkan obligasi konversi (CB) senilai 400 miliar won.
Dengan masuknya ke bisnis NFT ini, HYBE diharapkan dapat menciptakan aset digital seperti barang dengan menghubungkan artis perwakilannya seperti BTS dengan NFT dan mendapatkan keuntungan melalui ini.
Baca Juga: Beginilah Kesan Pertama Kali Antara Pertemuan Jin dan V BTS, Ada Cerita Haru Dari Ibu Taehyung
NFT adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, hingga video. NFT bisa dibeli dan dijual secara online, seringkali dengan cryptocurrency atau mata uang kripto dan umumnya dikodekan dengan software yang sama dengan banyak kripto.
Jadi, saat BTS membuat NFT, penggemar bisa membeli NFT tersebut dan menjadi hak milik pribadi. NFT tersebut bisa dijual dan jika di copypaste oleh orang lain juga tidak ada lagi harganya.
Hal ini disebabkan karena pada saat penggemar membeli NFT dari agensi, sistem akan mencatat si pembeli sebagai pemegang saham resmi NFT BTS tersebut dan akan menjadi sangat berharga di masa mendatang.
Namun, NFT ini dapat merusak lingkungan karena alat elektronik merupakan penyumbang emisi karbon terutama jika sering digunakan. Hal ini pun sudah tidak sesuai dengan kampanye BTS di PBB beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, netizen terutama ARMY (penggemar BTS) memberikan tanggapan negatif terkait berita tersebut karena membuat penggemar semakin kesal.
