EDITORNEWS.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berniat memoles Kampung Adat Kranggan. Hal itu lantaran ia kagum dengan kampung yang tetap mempertahankan tradisi meski berada di kawasan metropolitan.
Demi mempercantik kawasan tersebut, Kang Emil berjanji membangun Museum Budaya di kampung tersebut. Bahkan ia sendiri yang akan merancang arsitektur bangunannya.
Meski sudah berusia ratusan tahun, kampung ini masih menjaga peradaban lampau. Saat ini, terdapat lima rumah adat yang masih bertahan secara turun temurun di Kampung Kranggan.
Ridwan Kamil pun berkesempatan bertemu dengan para tokoh Kampung Adat Kranggan. Pertemuan itu sekaligus membuka gelaran Riksa Budaya Jawa Barat yang menampilkan ragam seni khas budaya Sunda dan Betawi.
Baca Juga: Usai Pencabutan Laporan Kasus KDRT, Rizky Billar Main Futsal Ditemani Lesti Kejora
"Saya bangga kampung Kranggan berhasil melestarikan budaya di tengah modernisasi, sudah sembilan generasi," ujar Ridwan Kamil.
Kampung Adat Kranggan sendiri diperkirakan mulai dibangun sekitar abad 15 Masehi. Abah Olot, selaku pemuka kampung merupakan keturunan kesembilan dari pendiri desa.
Diyakini, leluhur warga Kampung Adat Kranggan merupakan keturunan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran yang mengungsi ke wilayah Bogor, Bekasi, Cirebon dan Banten.
Selain cagar budaya, di sekitar lokasi juga terdapat tempat ziarah. Tempat ini pun sering dikunjungi sehingga membantu perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Ngakak Kelakuan Ayu Ting Ting dan Boy William Mirip Tom Jerry, Netizen : Cocok Bikin Acara TV
Pemprov Jabar mendukung penuh pelestarian Kampung Adat Kranggan. Salah satunya melalui rencana pembangunan museum budaya Kranggan.
"Kami akan dukung terus, salah satunya kita ikhtiarkan membangun museum budaya Kampung Kranggan yang bakal menjadi sebuah warna kebudayaan di Jawa Barat," tutur Kang Emil.
Kang Emil pun kembali menegaskan akan merancang sendiri bangunan museum tersebut. Dia pun meminta warga Kampung Adat Kranggan mencarikan lokasi yang tepat untuk pembangunan museum tersebut.
"Tolong cari tanahnya, saya sendiri arsiteknya," kata Kang Emil.***