Network
EDITORNEWS.ID - Keluh kesah pengemudi ojek online akibat putus mitra (PM) massal yang dilakukan Gojek Surabaya ditindak lanjuti dengan cepat oleh Tim Frontal Jawa Timur.
Lagi, Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur datangi Kantor Gojek Surabaya pada Kamis, 14 April 2022, dengan membawa ratusan data berupa nama dari driver Ojol yang terkena sanksi Putus Mitra (PM). Tim Frontal hadir didampingi oleh puluhan mitra yang terkena pemutusan massal.
Ini buntut adanya aksi tanggal 24 Maret 2022 yang dilakukan oleh Frontal Jawa Timur yang menginginkan adanya perubahan dengan penegakan aturan PM perhubungan nomor 12 dengan mendatangkan Dirjenhubdar RI di Jawa Timur.
Pada saat itu ribuan ojol di Jawa Timur tumplek menghijaukan dan memenuhi Jalan Ruas Frontage A Yani Surabaya sehingga memacetkan jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka.
Baca Juga: Kisah di Balik Tewasnya 2 Begal di Tangan Amaq Sinta, Sempat jadi Tersangka dan Dapat Penangguhan
Kembali pada Pemutusan Mitra Massal yang dilakukan oleh Gojek adalah dengan alasan mitra driver terindikasi dan melakukan ancaman sehingga menghalangi mitra lain untuk bekerja. Ini terjadi pada ratusan driver online pasca aksi 24 Maret 2022.
Frontal tidak memungkiri adanya shoot liar atau order fiktif pada saat aksi tersebut, ini adalah bentuk empati dan solidaritas dari rekan ojol untuk ikut dalam ajakan aksi. Alhasil setelah tiga Minggu berselang terdapat notifikasi pemutusan mitra sebagai mitra Gojek yang diterima ratusan mitra ojol.
Tim Frontal yang mendatangi kantor Gojek Surabaya diterima baik oleh managemen Gojek untuk bermediasi dan berdiskusi.
Tim Frontal yang diwakili oleh Titto, Endik, Puji, Herry, Eka Koko dan Richo, menegaskan bahwa pemutusan mitra yang dilakukan oleh Gojek seharusnya melalui tahap suspend sesuai dengan aturan pada PM 12 ataupun PM 118, tidak serta merta langsung dilakukan pemutusan mitra dan itu sudah melanggar aturan.
Baca Juga: Ivan Gunawan Kembalikan Uang Kontrak DNA Pro ke Penyidik, Nilainya Cukup Fantastis
