3 Penyebab Maluku Rentan Terhadap Gempa Bumi Bahkan Tsunami

- 18 Juni 2021, 12:04 WIB
/

EDITORNEWS - Wilayah Pulau Seram, Maluku dilanda gempa bumi pada Rabu, 16 Juni 2021 pukul 11.43 WIB tepatnya pada titik koordinat 3,39 LS dan 129,56 BT.

Dari data katalog gempa bumi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat bahwa gempa bumi ini memiliki kekuatan hingga 6,1 M.

Getaran gempa bumi dirasakan di Tehoru, Masohi, Bula, dan Kairatu dengan skala intensitas III MMI. Getarannya dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Selain gempa bumi, BMKG juga memberikan peringatan kepada masyarakat Maluku dan sekitarnya untuk waspada gempa susulan dan tsunami akibat longsor di bawah laut Maluku.

Baca Juga: Eks Menkes RI Terawan Agus Putranto: Vaksin Nusantara bisa Mengalahkan Varian Delta Covid-19

Maluku dan wilayah di sekitarnya memang rentan mengalami gempa bumi. Berdasarkan data katalog BMKG, Maluku sudah beberapa kali mengalami gempa bumi dengan kekuatan yang besar.

Berikut penyebab Maluku rentan terhadap gempa bumi bahkan tsunami.

1. Maluku Terletak Antara Busur Sangihe dan Halmahera
Wilayah yang terletak antara Busur Sangihe dan Busur Halmahera ini membentang dalam arah utara-selatan.

Wilayah ini didasari oleh zona subduksi ganda (double subduction) yang menujam ke bawah Pulau Halmahera di sebelah timur dan ke bawah Busur Sangihe di sebelah barat.

2. Terdapat Zona Sesar Kawa
Sesar adalah patahan yang terjadi akibat adanya perpindahan massa batuan. Di wilayah Maluku dan sekitarnya terdapat zona Sesar Kawa yang menjadi salah satu pemicu terjadinya gempa bumi.

Baca Juga: Sebuah Video Kerumunan Saat Menyaksikan Konser di Sleman Yogyakarta, Ini Tanggapan Satpol PP

Zona Sesar Kawa yang terdapat di Maluku termasuk dalam jenis sesar turun (normal fault). Wilayah yang terdapat sesar akan memiliki potensi gempa bumi lebih tinggi dibanding wilayah lainnya.

3. Berada pada Zona Subduksi
Zona subduksi di wilayah Maluku membentuk kemiringan ganda yang tidak simetris.

Slab lempeng Laut Maluku di bawah Busur Sangihe menerus hingga di kedalaman 600 kilometer. Sedangkan di bawah Busur Halmahera, slab lempeng-nya relatif lebih dangkal hanya hingga di kedalaman sekitar 300 kilometer.

Sistem tektonik di wilayah Maluku berbeda dengan sistem tektonik di zona subduksi kebanyakan, di mana energi yang terakumulasi di zona gempa hanya terkonsentrasi pada satu slab lempeng saja, sehingga potensi gempa yang dapat memicu tsunami tentu menjadi lebih besar.

Dari ketiga penyebab sistem tektonik ini, Maluku menjadi salah satu wilayah rentan gempa di Indonesia. Oleh karena itu, tetap waspada dan sigap terhadap bencana.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah