EDITORNEWS - Aksi terorisme kembali terjadi di Kantor Mabes Polri pada hari Rabu lalu. Aksi ini dilakukan oleh satu pelaku yang langsung melakukan penembakan kepada staff kepolisian menggunakan senjata Airsoft Gun.
Kejadian ini terjadi pada tanggal 31 Maret 2021 lalu. Pelaku kemudian dinyatakan meninggal setelah tertembak peluru dari pihak kepolisian. Aksi ini cukup menggemparkan publik lantaran tak berjauhan dari waktu terjadinya aksi terorisme di Makassar.
Selain itu, aksi ini juga mengundang pertanyaan masyarakat lantaran ditemukanya beberapa kejanggalan dalam insiden ini. Berikut beberapa diantaranya.
Baca Juga: JTBC2 Akan Tayangkan Banyak Konten BTS, Catat Baik Baik Jadwalnya Disini
Dilansir dari wartasambasraya.pikiran-rakyat.com, seorang pengamat dari Community of Idiological Islamic Analyst, Harits Abu Ulya telah mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kejanggalan dalam insiden ini
Ia menilai bahwa sangat jelas pelaku adalah seorang amatiran. Pelaku tak mengerti wilayah yang ia masuki dan tidak memiliki pertahanan sama sekali, ia berputar putar di Markas polisi dengan senjata hingga akhirnya tewas tertembak.
Ia menilai wanita ini bisa saja sedang berada dibawah pengaruh hipnotis, obat obatan atau dalam kondisi emosi yang sedang tak stabil. Dalam kondisi tersebut mungkin saja ia diperintah oleh seseorang dan tanpa sadar melakukanya.
Baca Juga: HYBE Resmi Bergabung dengan Ithaca Holdings Yang Bawahi Justin Bieber, Ariana Grande dan Demi Lovato
Harits menyesalkan kematian dari pelaku pasalnya sejumlah pertanyaan tentang kejadian ini dapat dibongkar bila pelaku masih dalam kondisi hidup.