China Sebagai Pabrik Dunia Telah Usai, Apple Pindahkan Produksi

- 28 November 2020, 17:00 WIB
Apple Pindahkan Produksi Ipad dan Macbook keluar China
Apple Pindahkan Produksi Ipad dan Macbook keluar China /Pixabay.com/@matcuz

EDITORNEWS - Konflik ekonomi yang terjadi ketika suatu negara memberlakukan atau meningkatkan tarif atau hambatan perdagangan lainnya sebagai balasan terhadap hambatan perdagangan yang ditetapkan oleh pihak yang lain.

Perang dagang diakibatkan oleh kebijakan proteksionisme, yang biasanya diberlakukan oleh suatu negara untuk melindungi produsen lokal, untuk mengembalikan lapangan pekerjaan dari luar negeri, atau akibat persepsi bahwa praktik dagang negara lain itu tidak adil dan perlu diseimbangi dengan tarif

Begitu pula yang terjadi antara China dan Amerika.

Baca Juga: Semangat Gotong Royong TNI- Polri, Pemda Merangin dan Masyarakat Bersihkan Lingkungan Kota

 Juga: 850 Bibit Baru Di Taman Mangrove Medokan Surabaya, Guna Memperingati Hari penanaman Pohon Nasional

Untuk mengantisipasi Perang dagang lanjutan, seperti yang dikutip EDITORNEWS dari ANTARA, Foxconn dilaporkan akan memindahkan sebagian produksi iPad dan MacBook dari China ke Vietnam atas permintaan Apple.

Jalur produksi baru diperkirakan akan mulai beroperasi pada paruh pertama 2021 sebagai upaya Apple meringankan dampak ketegangan perang dagang AS-China pada rantai pasokan, menurut laporan Reuters dikutip Sabtu.

Belum jelas model iPad dan MacBook yang mana yang akan dibuat di Vietnam. Foxconn merupakan mitra lama Apple dalam memproduksi perangkat, termasuk iPhone.

Baca Juga: Australia Tuduh Xinjiang Miliki Kamp Konsentrasi, Begini Tanggapan Xinjiang

Baca Juga: Menteri LHK , Memberi Penghargaan Kepada Kapolda Riau atas Dedikasi Mendukung Konservasi Hayati

Pabrikan perangkat Taiwan—yang juga bermitra dengan beberapa vendor ponsel ini—berencana untuk memindahkan lebih dari 30 persen jalur produksinya ke luar China dan telah menginvestasikan 270 juta dolar di Vietnam, menurut laporan Nikkei.

Pemerintahan Trump yang keluar telah menggunakan tarif dan alat perdagangan internasional lainnya untuk menekan negara-negara seperti China untuk mengubah perjanjian dengan AS, meskipun ada kritik bahwa itu akan merugikan bisnis AS dan mendorong kenaikan harga barang.

Ke belakang, pada Agustus lalu, chairman Foxconn mengatakan kepada investor bahwa "hari-hari China sebagai pabrik dunia telah selesai."***

Editor: Dimar Aditya

Sumber: Reuters Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x