PDIP 'Pasang Badan' Dukung Pemerintah Naikan Harga BBM, Begini Alasannya!

- 7 September 2022, 12:31 WIB
Logo PDIP.
Logo PDIP. /Dok PDIP/

EDITORNEWS.ID- Gejolak demo terjadi di sejumlah daerah untuk menolak sikap pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak.

Bahkan, para pengunjuk rasa dari massa buruh sempat menyindir sikap Puan di masa lalu yang menangis saat pemerintahan SBY menaikan harga BBM.

Pernyataan itu pun coba dibela Ketua DPP PDIP, Said Abdullah. Dirinya membandingkan kondisi saat ini dengan 10 tahun lalu.

Menurutnya, kondisi pada 2012 lalu dengan 10 tahun kemudian sangat berbeda.

Baca Juga: Ironi, Lagu Ulang Tahun Menggema di Kantor DPR Saat Buruh Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

"Kondisinya kan berbeda. Kondisi hari ini dunia, kita sadar nggak sih kalau ini persoalan geopolitik. Arab Saudi lagi menikmati, para eksportir minyak lagi menikmati profit, dia tidak mau nambah alokasi ke pasar, tidak nyiram pasar ya naik terus lah (harga minyak). Sehingga jangan kemudian kondisi 10 tahun lalu disamakan dengan kondisi sekarang,” kata Said dilansir dari sejumlah laman di Kompleks Parlemen Senayan, pada Selasa, 6 September 2022 kemarin.

Menurut Said, 10 tahun lalu tidak ada pandemik yang menyebabkan krisis ekonomi.

Selain itu tidak ada krisis dunia yang dipicu peperangan Rusia dengan Ukraina.

"Sekarang kan beda, pandemik, minyak hancur sehancur-hancurnya. Tingkat permintaan tinggi, tiba-tiba ada perang, padahal rantai pasok global belum sempurna. Goyang semua negara," ujarnya lagi.

Baca Juga: Dittipidsiber Polri Kembali Periksa Ferdy Sambo Terkait 'Obstruction Of Justice'

Dikabarkan bahwa fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih walk out dari rapat paripurna sebagai bentuk protes atas kenaikan harga BBM.

Seperti diketahui pemerintah akhirnya mencabut subsidi BBM pada 3 September 2022 lalu. Akibatnya, harga BBM kembali naik.

Pertalite yang semula per liter Rp7.650 lalu naik menjadi Rp10 ribu per liter.

Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah