Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 127 Suporter dan 2 Polisi, Presiden Jokowi Minta Liga 1 Dihentikan Sementara

- 2 Oktober 2022, 18:44 WIB
Jokowi Desak BRI Liga 1 Dihentikan Dulu, Update Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan, Kronologi Kejadian Terungkap
Jokowi Desak BRI Liga 1 Dihentikan Dulu, Update Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan, Kronologi Kejadian Terungkap /Pikiran-Rakyat

EDITORNEWS.ID- Insiden tewasnya ratusan suporter dalam kerusuhan suporter sepak bola di Kanjuruhan, langsung menarik perhatian orang nomor satu di Indonesia.

Kasus kerusuhan yang menyebabkan tewasnya ratusan suporter itu membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara.

Jokowi berharap tragedi Kanjuruhan adalah tragedi kerusuhan terakhir di Tanah Air.

“Saya harap ini tragedi terakhir di Tanah Air,” ujar Presiden Jokowi, Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Tragedi Maut Usai Pertandingan Arema Fc vs Persebaya

Secara tegas, dia juga memerintahkan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1.

“Saya perintahkan PSSI untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan sampai selesai.

“Saya perintahkan Kapolri untuk melakukan investigasi dan usut tuntas kasus ini,” ujarnya.

Baca Juga: Pasutri Aremania Tewas dalam Kerusuhan, Anak Semata Wayang Melewati Ultah Tanpa Orangtua

Tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3.

Kericuhan bermula saat ribuan Aremania masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.

Kerusuhan tersebut semakin membesar karena sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Baca Juga: Rusuh Arema FC vs Persebaya Polisi Tembak Gas Air Penonton Terinjak 127 Meninggal Dunia, 180 Dirawat di RS

Akan tetapi, jumlah petugas keamanan tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut.

Petugas pun menembakkan gas air mata di dalam lapangan.

Namun, tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas.

Bahkan mengutip pernyataan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, 127 orang telah tewas dan 180 lainnya luka akibat terinjak-injak.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x