Tragedi Maut Usai Pertandingan Arema Fc vs Persebaya

- 2 Oktober 2022, 14:01 WIB
Ganas! Aremania Tak Terima Timnya Kalah, 127 Supporter dan Polisi Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan
Ganas! Aremania Tak Terima Timnya Kalah, 127 Supporter dan Polisi Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan /Tangkapan layar video/Instagram/

Dalam kericuhan tersebut, ribuan Aremania yang masih berada di tribun panik dan mencari pintu keluar.

Puncaknya pada saat mereka berebut dan berdesakan menuju pintu 10 dan 12 menyebabkan penumpukan disertaj sesak nafas dan kekurangan oksigen, akibatnya terjadilah tragedi ratusan orang meninggal dunia.

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan dalam akun Instagramnya @mohmahfudmd bahwa tragedi Kanjuruhan bukanlah disebabkan oleh bentrok antarsupporter.

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dan Arema. Sebab pada pertandingan itu supoorter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supoorter". tulis mahfudmd.

Baca Juga: Polisi Ungkap Hal Terbaru soal Kasus KDRT Lesti Kejora

Pernyataan itu disampaikan Mahfud setelah dirinya menerima informasi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dia juga sudah berkoordinasi langsung dengan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengungkapkan hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia sebanyak 130 orang.

Kemudian untuk korban luka-luka bertambah dari 180 orang menjadi 191 orang.

“Korban meninggal dunia 130 orang. Luka-luka total 191 orang. Yang jelas itu mereka berdesak-desakan, diinjak-injak,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

Baca Juga: Rusuh Arema FC vs Persebaya Polisi Tembak Gas Air Penonton Terinjak 127 Meninggal Dunia, 180 Dirawat di RS

Dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (2/10/2022). Jokowi berharap tragedi kerusuhan ini menjadi insiden terakhir dalam sepakbola Indonesia.

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x