Network
EDITORNEWS.ID - Belum lama ini atau tepat 25 Maret 2022 lalu, PT Kinantan Medan Indonesia telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Dalam rapat tersebut diumumkan direktur baru dan juga susunan terbaru dari manajemen Klub PSMS Medan.
Dalam press rilis yang diterima, Sabtu 2 April 2022, PT Kinantan Medan Indonesia telah mengangkat Arifuddin Maulana sebagai direktur menggantikan Kodrat Shah.
Kemudian RUPS sebagaimana yang dituangkan dalam Akta Nomor 08 tanggal 28 Maret 2022, telah disahkan oleh Dirjen Adminstrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia.
Baca Juga: Roman Abramovich Diracun, Berikut Deretan Tokoh Rusia Lainnya yang Juga Pernah Diracun
Dimana dalam RUPS tersebut hanya Ansich terkait pergantian direktur saja.
Sementara untuk manajemen klub, terdapat wajah lama yang akan mengisi kepengurusan tim.
Salah satunya, jabatan manager yang masih dipegang Mulyadi Simatupang. Pengangkatan Mulyadi tentu saja mengundang tanya tanya.
Pasalnya Mulyadi pernah berjanji akan mundur jika kembali gagal membawa PSMS ke Liga 1.
Hal itu ditegaskannya kepada sejumlah awak media. Di mana Mulyadi pernah gagal membawa PSMS lolos Liga 1 pada musim 2019 dan terulang di musim 2021. Sementara 2020 kompetisi harus terhenti akibat pandemi.
Baca Juga: Begini Cara Suga BTS Pandang Haters Sebelah Mata, ARMY Tak Perlu Kasih Saran
"Musim depan kita bertekad bawa PSMS lolos ke Liga 1. Kalau gagal lagi, saya mundur saja dan kasih ke orang lain," ujar Mulyadi kepada awak media, Sabtu 14 Desember 2019, dilansir dari Indosport, Sabtu, 2 April 2022.
Sikap Mulyadi pun dipertanyakan salah satu pengamat sepak bola Kota Medan, Indra Efendi Rangkuti.
"Soal pengangkatan Manajer PSMS yang membuat saya bertanya adalah apa indikator mengangkat Mulyadi sebagai Manajer PSMS?" ucap Indra kepada Editornews.
Salah satu staf perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara ini juga menyinggung janji Mulyadi yang akan mundur jika gagal untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Leader BTS Kim Namjoon Memang Cocok dengan Gelar Barunya Ini, Penasaran Apa Isinya?
"Karena beliau sudah gagal musim lalu dan pernah menyebut kalau gagal siap mundur.Tentu harus ada klarifikasi dari pengelola PSMS terkait hal ini
"Jadi sebagai klub profesional tentunya harus ada standar menunjuk personil yang akan mengelola klub disertai track record yang jelas," ujarnya mengakhiri.***
