Korban Jatuh Terinjak dan Tertindih, Sebab Pintu Keluar Stadion Terkunci saat Tragedi Kanjuruhan

4 Oktober 2022, 07:51 WIB
Pintu Keluar Stadion Terkunci saat Tragedi Kanjuruhan /

EDITORNEWS.ID – Sisa-sisa duka dalam tragedy Kanjuruhan masih terasa. Terutama kepada mereka saksi hidup kejadian yang merenggut ratusan nyawa.

Salah satu yang disorot pada tragedi ini adalah pintu Stadion Kanjuruhan yang terkunci setelah penembakan gas air mata. Para saksi mata pun mengamininya.

Tragedi Kanjuruhan pecah selepas laga Derby Jawa Timur. Kala itu Arema FC menjamu Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) malam WIB.

Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya. Suporter tuan rumah selanjutnya turun ke lapangan setelah laga tuntas, kerusuhan pun tidak terhindarkan.

Baca Juga: Data Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Masih Simpang Siur, Susi Pudji Astuti Minta Semua Pihak Jujur!

Suporter dan pihak kepolisian bentrok di lapangan hingga menyulut pihak keamanan melepas gas air mata. Celakanya Gas air mata sampai-sampai ditembak ke arah tribun.

Para penonton yang panik berdesak-desakkan untuk keluar stadion. Di situlah diduga banyak korban meninggal dunia akibat sesak nafas.

Hal yang jadi tanda tanya dan disoroti berbagai pihak adalah pintu stadion yang terkunci. Para saksi hidup Tragedi Kanjuruhan pun sepakat hal itu yang mengakibatkan banyak korban.

Faisol, ayah Muhammad Reko Septiyan (19) menceritakan pengakuan kawan-kawan anaknya yang turut terjebak di tribun 12 Stadion Kanjuruhan. Tempat di mana gas air mata menghujani mereka.

Baca Juga: Kena Somasi Buntut Konten Prank KDRT Baim Paula

"Menurut cerita teman-teman anak saya, saat kerusuhan terjadi, polisi menembakkan beberapa kali gas air mata. Salah satunya ke tribun 12, tempat anak saya menonton pertandingan," kata Faisol, Minggu (2/10).

Saat penonton berupaya berlari menuju ke pintu keluar untuk mengambil napas, mereka berdesakan hingga saling dorong. Ada yang terjatuh hingga terinjak dan tertindih. Belum lagi, pintu keluar itu ternyata dalam keadaan terkunci.

"Jadi pintu keluar itu dalam keadaan terkunci. Membuat orang-orang itu jatuh, terinjak-injak hingga tertindih penonton lain. Itu yang membuat banyak korban meninggal. Ada yang kepalanya berdarah karena desakan hingga terbentur," ujarnya lagi.

Baca Juga: Gaya Rambut Anyar Suga BTS yang Bikin Trending

Yoga Ridho Prasetyo, salah satu Aremania di Tribun 11 juga bercerita hal yang sama. Menurutnya, pintu keluar di tribun itu terkunci kala gas air mata begitu pekat!

"Banyak yang tidak bisa keluar karena pintu tertutup. Jadi, kami mencari air buat bersihin muka dan mata," ungkapnya.

Media Officer (MO) Arema FC Sudarmaji mengatakan bahwa kabar tentang pintu stadion yang tertutup itu masih dalam proses investigasi pihak berwajib. Pihaknya tak mau berspekulasi sebelum hasil investigasi keluar. Mereka belum bisa memastikan apakah pengakuan suporter soal pintu stadion tertutup tersebut benar atau tidak.

Baca Juga: Imajinasi Jin BTS Tentang Anak Para Member BTS dan Alasan Ingin Anak Pertamanya Perempuan

"Itu bagian dari proses investigasi. Jadi ditunggu aja, apakah benar-benar pintu ditutup atau dibuka. Karena itu kita menghormati dan menghargai investigasi yang sedang berjalan," ujar Sudarmaji saat konferensi pers di Kantor Arema FC, Kota Malang, Senin (3/10).***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler