Network
EDITORNEWS.ID - Tencent mengesampingkan rasa persaingannya dengan ByteDance, demi mempromosikan game “DreamStar” yang ditujukan untuk menyaingi game rilisan NetEase.
Menurut perkiraan para analis, “DreamStar” dapat menghasilkan 6 miliar yuan pada tahun pertamanya, sementara perkiraan untuk Eggy Party dari NetEase yang mencapai game hit dengan bantuan promosi di platform ByteDance, akan mencapai 8 miliar yuan pada tahun ini.
Mendapati persaingan yang sangat sengit pada lini game ponsel, Tencent memilih untuk mempromosikan DreamStar pada platform milik ByteDance, yang sebelumnya telah membantu Eggy party. Meskipun hubungan antara Tencent-ByteDance memiliki catatan historis yang kurang baik.
Menurut perusahaan pelacakan data, DataEye. Kurang lebih 38 persen iklan Tencent untuk game ponsel tersebut, ditempatkan di layanan iklan online milik ByteDance Pangolin selama 30 hari terakhir, menempatkannya sebagai peringkat satu layanan iklan yang digunakan oleh Tencent untuk game rilisan terbarunya.
Baca Juga: Attrakt Menuntut Mantan Anggota FIFTY FIFTY Dan Lainnya Atas Kerugian 13 Miliar Won
Sedangkan iklan yang ditempatkan dalam jaringan Youlianghui yang dimiliki oleh Tencent, hanya sebesar 12 persen saja.
Promosi dan iklan merupakan bagian rencana dari perusahaan ini, dalam menghabiskan investasi 1,4 miliar yuan untuk memastikan keberhasilan ekosistem DreamStar.
Bahkan Tencent memperbolehkan para streamer video game untuk melakukan live di platform milik ByteDance.
Selama bertahun-tahun, Tencent dan ByteDance terkunci dalam serangkaian tuntutan hukum terhadap satu sama lain. Pada tahun 2021, ByteDance menggugat Tencent karena membatasi pengguna untuk berbagi konten dari Douyin di dalam platform Tencent, mengutip undang-undang anti-monopoli.
