Network
EDITORNEWS.ID- Pada tanggal 8 Agustus, Galeri BTS, suara terkemuka yang mewakili fandom BTS, mengeluarkan pernyataan tegas sebagai tanggapan atas kontroversi yang sedang berlangsung seputar "Konser Jambore K-pop".
Galeri mengungkapkan penolakan tegas mereka terhadap apa yang mereka anggap sebagai dorongan "anti-demokrasi", memaksa BTS untuk berpartisipasi dalam acara tersebut untuk menghidupkan kembali prestise nasional Republik Korea setelah 'insiden Jambore.
Sementara Galeri BTS mengakui pentingnya BTS memberikan pengaruh budaya dan menampilkan dinamisme dan kreativitas Korea, mereka menunjukkan perbedaan kritis.
Sementara Kopral Kim Seokjin (Jin) dan Prajurit Jung Hoseok (J-Hope) saat ini menjadi anggota Kementerian Pertahanan Nasional, anggota BTS lainnya adalah warga sipil dan tidak boleh berada di bawah yurisdiksi kementerian.
Baca Juga: Berita Mengejutkan! Girls' World Mendadak Membatalkan Comeback Yang Sangat Dinantikan, Ada Apa?
"Sekitar satu tahun yang lalu, tim transisi Presiden Yoon berada di sisi yang salah dari Army karena mencoba membuat BTS tampil di upacara peresmiannya yang akhirnya tidak terjadi."
"Terlepas dari semua masalah yang JELAS di sekitar ini, bagaimana BTS bisa menyusun sesuatu yang sesuai dengan standar mereka dalam waktu kurang dari 3 hari. Sikap tidak hormat dan kesalahpahaman tentang keahlian mereka."
"Sejauh yang aku tahu ada banyak grup k pop lainnya! Kenapa selalu BTS yang mereka inginkan?"
Menekankan perlunya BTS untuk memiliki otonomi penuh atas keputusan mereka, galeri mengkritik tindakan Anggota Majelis Sung Il Jong, menuduh bahwa ia menekan Kementerian Pertahanan Nasional menggunakan statusnya sebagai anggota Majelis Nasional.
Baca Juga: V BTS Kejutkan ARMY Dengan Surat-Surat Intimnya, Bersiaplah Untuk Terharu Hingga Menangis!
