Mengapa ARMY Tidak Setuju dengan Bisnis NFT? Begini Penjelasannya

- 5 November 2021, 18:08 WIB
Army
Army /

EDITORNEWS - ARMY merupakan fandom penggemar grup fenomenal BTS (Bangtan Boys) yang tersebar di seluruh pelosok dunia.

Sebagai penggemar, ARMY menolak keras adanya bisnis NFT yang baru diumumkan oleh HYBE. HYBE resmi memasuki bisnis non-fungible token (NFT).

Ini adalah metode untuk memperoleh 860.004 saham Dunamu, operator Upbit, pertukaran mata uang kripto senilai 500 miliar won dengan menerbitkan obligasi konversi (CB) senilai 400 miliar won.

Dengan masuknya ke bisnis NFT ini, HYBE berharap dapat menciptakan aset digital seperti barang dengan menghubungkan artis perwakilannya seperti BTS dengan NFT dan mendapatkan keuntungan melalui ini.

Baca Juga: Beginilah Kesan Pertama Kali Antara Pertemuan Jin dan V BTS, Ada Cerita Haru Dari Ibu Taehyung

Namun, ARMY tisak setuju dengan NFT karena dapat merusak lingkungan. Sebab NFT merupakan salah satu alat elektronik penyumbang emisi karbon terutama jika sering digunakan. Hal ini pun sudah tidak sesuai dengan kampanye BTS di PBB beberapa waktu lalu.

NFT adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, hingga video yang bisa dibeli dan dijual secara online dengan mata uang kripto dan umumnya dikodekan dengan software yang sama dengan banyak kripto.

Jadi, saat BTS membuat NFT, para ARMY bisa membeli NFT tersebut dan menjadi hak milik pribadi. Kemudian, NFT tersebut bisa dijual dan jika di copypaste oleh orang lain juga tidak ada lagi harganya.

Hal ini disebabkan karena pada saat ARMY membeli NFT dari HYBE, sistem akan mencatat si pembeli sebagai pemegang saham resmi NFT BTS tersebut dan akan menjadi sangat berharga di masa mendatang.

Baca Juga: Terkenal Matre Perkara Bisnis NFT, ARMY: BTS Harusnya Bentuk Agensi JinHit Entertainment

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah