EDITORNEWS - Pada Deddy Corbuzier komedian dan komika Marshel Widianto bercerita pengalaman saat bekerja sebagai tukang ojek.
Marshel Widianto menceritakan pada Deddy Corbuzier bahwa dia mulai bekerja malam hari hingga dini hari.
Marshel Widianto ķetika itu melayani antar jemput para pekerja seks komersial di seputaran wilayah tanjung priok, Jakarta.
Finalis Stand Up Comedy Academy di salah satu TV swasta nasional ini bercerita suka dukanya sebagai tukang ojek yang bekerja malam hari.
Baca Juga: Giring Nidji: PSI Tidak Potong Gaji Anggota Dewan untuk Partai
"Jadi ada suatu tempat yang isinya wanita malam, yang bekerja hanya untuk tuntutan hidup," ujar Marshel.
"Nah saya urusanya transportasi, ojeknya aja, antar jemput," katanya.
"Lu hanya transportasi antar jemput, bukan yang lain," tanya Deddy Corbuzier.
Marshel Widianto menceritakan suka dukanya menjadi tukang ojek yang melayani antar jemput wanita malam.
Menjemput dari tempat kos dan diantarkan menuju klub tempat mereka biasa mangkal.
"Jemput jam 9 antar, nanti jam 3 pagi jemput lagi antar dia pulang," ujar Marshel.
"Apa coba suka dukanya antar jemput wanita malam itu, dapat tip, terus apa?" ujar Deddy.
Marshel menceritakan penumpangnya yang curhat kepadanya.
Baca Juga: Giring Nidji: PSI Tidak Potong Gaji Anggota Dewan untuk Partai
Terkadang tanpa ditanya mereka mengungkapkan kekesalan atas kejadian yang mereka alami saat itu.
"Mereka itu emosinya naik turun Oom, kalau mereka lagi seneng, ya dapat duit banyak, 100 ribu 50 ribu, sekali nganter," kata Marshel.
Tapi kalau emosi, wanita pekerja malam ini lagi kesal mereka juga akan mengomel menumpahkan kekesalannya.
"Yang kena kite Oom," ujar Marshel
Bisa dimarahin, dimaki-maki, memang mereka dalam keadaan tidak sadar akibat mabuk minuman keras.
Bahkan Marshel pernah sampai terkena muntah dari pelanggannya yang mabuk berat saat diperjalanan mengantarkan mereka pulang.***