EDITORNEWS - Bencana tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB pada hari Minggu petang 14 Februari 2021, dikarenakan curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Upaya pencarian korban yang melibatkan berbagai elemen Petugas BPBD Kabupaten Nganjuk dibantu TNI/ Polri, Tim SAR dan masyarakat sekitar berusaha keras melakukan pencarian dan pertolongan bagi korban.
Setelah melakukan berbagai upaya akhirnya ditemukan 26 korban yang tertimbun tanah longsor dan dievakuas, ungkap pihak SAR di Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya.
Baca Juga: Mahfud MD: Jika Sekarang UU ITE Dianggap Tidak Baik Memuat Pasal Karet, Pemerintah Mana Baiknya
Baca Juga: Marzuki Alie Saran ke Jokowi, Apa Gak Sebaiknya Perpres Dibalik dari Sanksi Menjadi Reward
Dalam siaran persnya di Surabaya pada Senin malam Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menyatakan bahwa sembilan orang korban sudah dalam kondisi meninggal dunia saat dievakuasi.
Untuk korban selamat menurut data sementara yang berhasil kami evakuasi dari timbunan longsor sebanyak 17 orang.
Sedangkan jumlah korban yang belum ditemukan diperkirakan masih tersisa 10 orang.
Data dan informasi korban diumumkan di Kantor SAR Surabaya. Nama nama korban yang ditemukan meninggal dunia ada tujuh orang dewasa, yaitu Umi, Yatemo, Parmiati, Friska, Amelia, Sri Utami dan Khasanah. dua di antarnya berusia di bawah lima tahun (balita), yaitu Putra dan Nendra.
Hari menjelaskan ada satu orang dewasa pada saat dievakusi dalam kondisi selamat namun kemudian meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk.
Baca Juga: Pedaftaran SNMPTN Hari Ini Telah Dibuka, Berikut 7 Hal Yang Perlu Di lakukan