Ketua Umum Himbara Buka Suara tentang NPL

- 25 November 2020, 11:50 WIB
DIREKTUR Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso.
DIREKTUR Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso. /DOK. Corporate Secretary Bank BRI/

EDITORNEWS - Relatif rendah dan terkendali di tengah pandemi, Sunarso selaku Ketua Umum Himpunan Bank Milik Negara mengingatkan untuk bank agar tetap berhati-hati dalam pengelolaan keuangan meskipun tingkat kredit sedang bermasalah.

Non Performing Loan atau NPL. "Kalau ngomong NPL, menunjukkan bahwa satu kebijakan relaksasi ketentuan tentang kolektabilitas kredit oleh OJK itu efektif ya. Namun demikian itu kan NPL rendah karena kebijakan, tapi sebetulnya substansinya itu apakah benar risikonya serendah itu? Itu yang harus menjadi tanggung jawab kita untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi," ujar Sunarso saat menjadi pembicara Digelaran CEO Networking 2020 Jakarta, Selasa.

Sunarso melanjutkan, perbankan juga harus fokus pada loan at risk, tidak hanya menggunakan patokan NPL untuk melihat dampak pandemi dan mengantisipasinya, tidak perlu terlalu mengejar laba, income dapat dijadikan cadangan dan mengcover yang potensial menjadi NPL, sementara loan at risk akan jadi lebih penting dan bijak.

Baca Juga: Penonton Antusias Berswafoto Dengan Pemain Lubang Jarum

Mulai September 2020, NPL terdapat di empat bank Himbara, antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mencapai hingga 3,5 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2,9 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3,8 persen, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 4,7 persen.

Realisasi restrukturisasi kredit Himbara debitur yang terdampak COVID-19 hingga periode Oktober 2020 sebanyak 3,98 juta debitur dengan total baki debet sebesar Rp490,47 triliun.

Baca Juga: KPK Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo di Bandara Soetta

BRI yang dipimpin oleh Sunarso saat ini, pertama kalinya mencapai porsi portfolio UMKM hingga 80,63 persen pada September 2020. UMKM menjadi sangat penting untuk prioritas menyelamatkan nasabah.

Di luar restrukturisasi, Himbara juga menjadi mitra utama pemerintah dalam implementasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp192,4 triliun kepada 27,66 juta penerima stimulus.***

Editor: Liston

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x