Bubarkan Aksi Demo, Yusri Yunus : Masa Mau Bela Ulama Bawa Ganja dan Samurai

19 Desember 2020, 16:16 WIB
Ilustrasi Polisi menunjukan sajam saat aksi demo 1812. /HO beritasubang.pikiranrakyat.com/tim berita subang

EDITORNEWS - Polisi bubarkan peserta aksi demo 1812 yang berlangsung di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Jumat 18 Desember 2020.

Aksi tersebut terpaksa dibubarkan, karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian terkait keramaian. Dalam aksi 1812, polisi mengamankan setidaknya sebanyak 155 orang yang diduga sebagai provokator.

Menurut keterangan petugas kepolisian, selain diduga sebagai provokator, beberapa diantaranya ada yang kedapatan membawa narkoba.

Baca Juga: Kapolda Sumsel Besuk Personil Brimob Polda Sumsel yang Ikut Terguling di Kerinci, di RS Bhayangkara

Dari informasi yang diperoleh, oknum peserta demo 1812 tersebut kedapatan membawa narkotika jenis ganja.

"Dari 155 yang kita amankan ada yang ditemukan membawa ganja di daerah," ujar Yusri kepada wartawan di kawasan silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat sore 18 Desember 2020.

Baca Juga: Selain Terkenal di Kuliner, Ternyata Kayu Manis Juga Bisa Cegah Diabetes

Sebagaimana diberitakan Galamedia.com dalam artikel "Masa Mau Bela Ulama Bawa Ganja dan Samurai, Polisi Amankan 155 Orang dalam Aksi 1812", Yusri pun kembali menyinggung mengenai peserta aksi yang membawa senjata tajam.

Senjata tajam berupa samurai itu memakan korban dari petugas kepolisian.

"Ada juga yang ditemukan membawa sajam, bahkan ada anggota yang terluka pada saat pembubaran di depan kantor Gubernur (DKI Jakarta) dengan menggunakan samurai," tutur Yusri.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Negara Bagian Galmudug, Somalia Menghilangkan 10 Nyawa Sekaligus

Yusri menuturkan pihaknya juga telah melakukan rapid test terhadap ratusan orang tersebut. Hasilnya, sebanyak 22 orang dinyatakan reaktif Covid-19.

"Sampai dengan sekarang ini ada 22 yang reaktif, yang sekarang kita rujuk langsung ke Wisma Atlet. Ini menandakan bisa jadi klaster di kerumunan ini," katanya.

Baca Juga: Detik-detik Pengendara Sepeda Motor Terserempet Truk di Merangin Terekam CCTV

Yusri menyampaikan, 22 orang itu nantinya bakal menjalani swab test atau tes usap lanjutan. Jika dinyatakan positif virus corona, mereka akan menjalani isolasi di Wisma Atlet.

Yusri menyebut sampai saat ini pihaknya masih mendata 22 orang yang reaktif itu untuk mengetahui lokasi asal mereka.

Baca Juga: Tito Karnavian Buka Suara Terkait Kejadian Demonstrasi yang Sedang Terjadi

"Nanti pelan-pelan (kita data), ini baru kita selesai, kita akan sampaikan kita masih mendata semua," ujarnya.

Sebelumnya, Yusri memastikan bahwa Jakarta dalam keadaan kondusif usai demo 1812. Namun helikopter dari kepolisian masih melakukan pemantauan untuk mengecek situasi ibu kota.

Baca Juga: Wajah Bersih Tanpa Jerawat? Cukup Dengan Pepaya, Catat Resepnya

"Alhamdulillah sampai dengan saat ini sudah kondusif ya," ujar Yusri.

Seperti yang dikutip dari Editornews dari Pikiran Rakyat dalam artikel yang berjudul "Soal Oknum Peserta Demo 1812 yang Bawa Ganja dan Samurai, Polisi: Ada Anggota yang Terluka"

Rencana massa aksi 1812 sebelumnya telah dibubarkan oleh polisi. Polda Metro Jaya telah menegaskan tak mengeluarkan izin keramaian.

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Ernest Cokelat dan Nirina Zubir Terpapar Virus Covid-19

Diketahui, sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK) NKRI berencana menggelar demo bertajuk Aksi 1812 di depan Istana Negara, Jakarta.

Setidaknya ada tiga ormas Islam yang tergabung dalam ANAK NKRI, yakni Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Baca Juga: Kerasnya Perjuangan Pahlawan Tenaga Medis Perempuan di Masa Pandemi Covid-19

Sebanyak tiga tuntutan diserukan dalam aksi demo ini yakni meminta kasus penembakan enam anggota laskar FPI diusut tuntas, mendesak agar pentolan Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat, dan setop kriminalisasi ulama serta diskriminasi hukum.***

Editor: Liston

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler