“Pengalaman, kirain sendiri (berantem) taunya kenapa rame-rame,” ujar pelantun ‘Dara’ itu.
Dikutip Editornews dari kanal youtube Sule Channel, kenakalan yang pernah dilakukan Ariel semasa kecilnya yaitu bolos sekolah, makan lima ngaku satu (karena diajak teman) demi mengetes kemampuan.
Ketika ditanya Sule mengenai apakah merasa berdosa melakukan kenakalan masa kecilnya. Hal itu pun membuatnya merasa bersalahmelakukannya disebabkan adanya pendidikan PMP di sekolah yang membuatnya sadar.
“Ada dulu ada PMP (pendidikan moral pancasila, kurang baik, bukan untung secara uang, ngetes kemampuan ngerasa bersalah,” ucapnya.
Baca Juga: Pemberian Vaksin Massal untuk Tokoh Agama digelar di Masjid Istiqlal DKI Jakarta
Ketika ditanya mengenai musik saat ada musibah covid-19 yang melanda Indonesia, Ariel menuturkan bahwa ia merasa sakit hati saat adanya di Indonesia.
“Lebih sakit hati karena kita bikin album di bagus-bagusin, pas tahun sebelum launching minta libur enam bulan tur sepanjang-panjangnya kontrak panjanng ada tiga kota, udah di tahan-tahan (untuk ngluarin album), sakit hati sebenarnya (ada covid-19 melanda),” ucap pelantun ‘Mungkin Nanti’ itu.
“Mencoba kreatif, brand udah mudah cari bahan lain, dia gak punya album, kafenya nya ditutup udah gak bisa, musisi tu tugas memngumpulan orang banyak dan menghibur,” katanya.
“Susah sih sebenarnya, kalo dibilang gak adil, udah pasti gak adil, yang namanya adil harus sama rata kan,” kata Ariel ketika dtanya mengenai kecemburuan sosial.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Bertema Anak Sekolahan, Ada Tentang Bullying dan Percintaan
Ketika ditanya Sule mengenai keadilan memakai masker di acara talkshow dengan sinetron lelaki yang lahir tahun 81 tersebut mengatakan ia tetap harus mengikuti prokes yang ada.