EDITORNEWS.ID - Kejadian baru-baru ini di konser ENHYPEN di Amerika Serikat menuai beragam reaksi dari netizen, baik di dalam negeri maupun internasional.
Setelah konser ENHYPEN, grup ini biasanya berinteraksi dengan penggemarnya selama acara khusus "Send-off", di mana momen-momen berkesan sering dibagikan.
Dalam kasus khusus ini, sebuah klip video telah menarik banyak perhatian, sehingga memicu perpecahan di kalangan penggemar. Rekaman tersebut mengungkap momen ketika Heeseung, anggota ENHYPEN, diberikan segepok uang oleh seorang penggemar, yang mengakibatkan kebingungan.
Meskipun anggota staf dengan cepat turun tangan, mengembalikan uang tersebut kepada penggemar, Heeseung meluangkan waktu sejenak untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya sebelum diantar meninggalkan tempat kejadian.
Baca Juga: Bikin Heboh! TXT Mengambil Alih Instagram Idol INI: Apa Rahasia Dibalik Foto Profilnya?
Beberapa penggemar menganggap gerakan tersebut cukup lucu, terutama karena ekspresi bingung Heeseung, sementara yang lain memiliki sudut pandang yang lebih kritis.
Seorang penggemar menyebut tindakan tersebut tidak hanya tidak sopan tetapi juga berpotensi "rasis".
Untuk memperjelas sudut pandang mereka, mereka menunjuk pada pentingnya budaya memberi tip di Korea dan bagaimana beberapa idol mungkin menganggap tindakan tersebut sebagai tindakan yang menyinggung.
Sebaliknya, beberapa penggemar menekankan pentingnya menyampaikan apresiasi kepada idol melalui ekspresi dukungan secara verbal dibandingkan melalui isyarat materi.
Baca Juga: Hyungwon MONSTA X Bersiap Untuk Wajib Militer— Apakah Ini Akhir Dari Grup K-Pop?
Selain itu, muncul diskusi tentang modifikasi dalam penyelenggaraan acara ini, dengan pembatasan khusus yang diberlakukan pada anggota grup karena tindakan beberapa penggemar.
"Aku hanya melakukan semua yang ingin dilakukan semua engene yang ingin menghadiahkan mereka makanan ringan atau kata-kata!! Aku sangat senang dia merasa senang menerimanya"
Penting untuk diketahui bahwa meskipun tindakan tersebut dapat diterima jika ditujukan kepada artis Barat, para penggemar kini mempertimbangkan apakah tindakan tersebut memiliki makna yang sama dalam konteks idol K-Pop dan norma budaya mereka.
Insiden ini berfungsi sebagai mikrokosmos dari hubungan kompleks antara idol K-Pop dan basis penggemar internasional mereka, yang menyoroti perlunya saling pengertian dan menghormati dalam fenomena global ini.
Ketika K-Pop terus memperluas jangkauannya ke luar Korea Selatan, percakapan seperti ini menjadi semakin penting untuk menjembatani kesenjangan antara perspektif budaya dan ekspektasi.***