Manisnya Duku di Tengah Pahitnya Pandemi Covid-19

- 2 Februari 2021, 13:32 WIB
Buah Duku
Buah Duku /

Masih menurut Arlis, panen buah duku tahun ini berbeda dari sebelumnya, dikarenakan hasil panen buah duku tahun ini mulai berkurang dikarenakan pohon-pohonnya banyak yang mati.

"Walaupun tahun ini hasilnya dak sebanyak tahun lalu, tapi panen tahun ini bisa mencapai dari 5 pohon sekitar Rp4 juta. Pendapatan sebesar itu tentu sangat berarti bagi kami para petani di tengah pandemi ini" Ujar Arlis lagi.

Baca Juga: Simak Kadar Makanan untuk Imunitas Tubuh Menurut Natalia Desy Putriningtyas

Baca Juga: Akhirnya Janji Sang Suami Dijabah Donna Agnesia Dinyatakan Negatif Covid-19

Terkait pemasaran, Arlis menyebutkan bahwa duku-duku ini sudah ditampung oleh tengkulak yang siap memasarkannya ke wilayah Merangin, dengan harga yang cukup lumayan.

"Semua buah duku itu ditampung oleh tengkulak dan harganya relatif lumayan hingga Rp9 ribu per kilogram," tambahnya.

Sementara itu, terpisah ketika dihubungi tengkulak Indra dan Samadi mengatakan panen buah duku ini juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, mulai dari petani, buruh pemetik, pengemudi, tengkulak dan pedagang pengecer.

Bahkan, panen duku itu dipasok menuju Bangko, Pamenang dan pasar-pasar di daerah Merangin.

Keunggulan buah duku Tabir Ulu tidak jauh berbeda dengan duku daerah lain seperti duku Palembang. Buah duku dari kawasan Tabir Ulu memiliki cita rasa manis, beraroma dan buahnya tebal.

"Kita masih bersyukur, meski hasil tahun ini turun, tapi karena dalam masa pandemi tentunya dengan adanya panen duku, membuat perekonomian masyarakat desa sangat terbantu," katanya.***

Halaman:

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah