Penggrebekan Berujung Maut, Pria Diduga Bandar Narkoba Tewas Tertembak, Keluarga Minta Keadilan

14 November 2022, 22:25 WIB
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang saat memberikan keterangan pers terkait tewasnya pria yang diduga bandar narkoba. /

EDITORNEWS.ID- Penggrebekan sebuah lokasi yang dicurigai sebagai peredaran narkoba berujung maut.

Seorang pria yang diduga bandar narkoba tewas tertembus peluru polisi.

Kejadian maut itu berlangsung di Gang Mako Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, Senin, 14 November 2022 pagi tadi.

Pria yang tewas tersebut diketahui berinisial I alias N (40) yang diduga sebagai pengedar narkoba jenis-jenis sabu.

Dirinya tewas setelah timah panas menembus bagian lehernya.

Baca Juga: Wanita Joging di Rel Sambil Mengenakan Handset Terserempet Kereta Api

Dalam kondisi terkapar bersimbah darah, pria itu sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawa I alias N tetap tak tertolong.

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang membenarkan kejadian ini.

Dirinya menjelaskan kronologi versi petugas. Di mana tewasnya pria yang diduga pengedar narkoba ini berawal saat pihaknya mendapat informasi adanya peredaran barang haram di lokasi.

"Pada saat itu tersangka berada di rumahnya kemudian anggota Sat Narkoba melakukan pengerebekan, namun tersangka melarikan diri," ujarnya saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara Medan Jalan KH Wahid Hasyim, Senin, 14 November 2022 sore.

Baca Juga: Kisah Haru, Polisi Bantu Seorang Bapak yang Mengadu Tak Punya Biaya Obati Anaknya Beredar di Medsos

Ia mengatakan pada saat tersangka melarikan diri, I alias IN sempat melemparkan bungkusan ke tanah sehingga sebagian anggota mengamankan bungkusan dan sebagian lagi melakukan pengejaran terhadap tersangka.

"Setelah diperiksa ternyata bungkusan itu berisi barang berbentuk kristal putih diduga adalah sabu-sabu dengan berat kotor 20,91 gram," kata Faisal.

Faisal melanjutkan personel Satres Narkoba Polres Pelabuhan Belawan terus melakukan pengejaran terhadap tersangka I alias N yang melarikan diri.

Menurutnya, saat itu tersangka melakukan perlawanan dengan mengeluarkan sebilah pisau lipat.

"Pada saat melakukan pengejaran si tersangka melakukan perlawanan menggunakan pisau lipat ya kemudian terjadi pergumulan antara tersangka I alias N dengan anggota," ujarnya.

Dalam pergumulan itu, Faisal mengatakan kalau tersangka juga mencoba merampas senjata api (Senpi) yang berada di pinggang anggota.

Baca Juga: Viral Hajatan Pernikahan Berantakan Gegara Diterjang Arus Banjir

"Pada saat bergumul, tersangka berusaha meraih senjata api di pinggang anggota, sehingga tejadi tarik menarik antara anggota dengan si tersangka," ucapnya.

Saat tarik menarik, lanjut Faisal, tiba-tiba senpi milik anggota polisi tersebut meletus. Pelurunya mengenai leher tersangka.

"Sehingga kemudian dari tarik menarik itu senjata anggota meletus dan mengenai bagian leher dari tersangka," ucapnya.

Situasi semakin runyam, saat polisi hendak mengamankan tersangka yang menggelepar kena tembak dan ternyata malah mendapat lemparan batu dari warga.

"Pada saat anggota kita ingin mengamankan si tersangka, ternyata beberapa oknum warga datang untuk membela si tersangka dengan ramai-ramai melempari anggota dengan batu sehingga anggota kita mundur untuk menyelamatkan diri," ujarnya lagi.

Baca Juga: Geger, Suami Sadis Mutilasi dan Bakar Potongan Tulang Istrinya, Terjadi di Humbahas Sumut

Alhasil, pria yang diduga pengedar itu tergeletak di TKP. Oleh keluarga dan dibantu warga melarikan tersangka ke rumah sakit terdekat.

"Sekira pukul 10.35 WIB, anggota kita mendapatkan informasi tersangka berada di Rumah Sakit Marelan, pada saat kita melakukan pengecekan di rumah sakit tersebut ternyata sekira pukul 11.40 WIB si tersangka dinyatakan meninggal dunia," tuturnya.

Saat disinggung apakah kematian tersangka karena tembakan senpi anggotanya, Faisal mengaku belum dapat memastikannya.

"Belum bisa jelaskan, (karena) kejadian itu, pada saat tarik menarik," katanya.

Menyahuti hal itu, pihak keluarga pria yang diduga bandar narkoba itu sontak tidak terima dengan kematian I alias N warga Jalan Kail Kecamatan Medan Labuhan.

Baca Juga: Buntut Nistakan Agama, RS si Pemilik Konten Anak Batak Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Menurut istrinya Irmayanti (37), suaminya tidak melakukan perlawanan.

"Suamiku lari kayak mana mau melawan," ujarnya histeris di kamar jenazah RS Bhayangkara Medan, saat menunggu proses autopsi.

Irmayanti sangat berduka atas kematian suaminya yang terkena tembakan peluru polisi.

"Aku punya dua orang anak, masih kecil-kecil," tuturnya sedih.

Irmayanti juga tidak sepakat dengan tuduhan adanya barang bukti narkoba saat penangkapan.

"Langkah ke depan, kami minta proses hukum (terkait kematian suaminya) berlanjutlah, kami minta keadilan," ucapnya.***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler