Network
EDITORNEWS.ID- Ribuan massa sambut kedatangan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kehadiran AHY bersama istri Annisa Pohan dan Ketua DPD Partai Demokrat Sumut M. Lokot Nasution menghadiri agenda dialog kerakyatan di Jalan Pusaka, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang pada Jumat, 13 Mei 2022.
Ribuan kader dan masyarakat yang telah lama menunggu langsung berteriak histeris begitu AHY dan istrinya hadir di lokasi.
Berbeda dengan kunjungan di Pusat Pasar, di lokasi AHY tak hanya disambut lautan massa tapi diiringi dengan tarian tradisional Reog Ponorogo.
Baca Juga: Edarkan Sabu, Kepling di Medan Gol! Ternyata Aksinya Sudah Diintip Sejak Dua Bulan Lalu
Kembali teriakan AHY Presiden Menggema di lokasi kegiatan.
"AHY...AHY...AHY presiden..." teriak ribuan massa saat mengiringi AHY menuju ruangan dialog.
AHY hadir di acara yang diselenggarakan DPC Partai Demokrat Deli Serdang itu untuk berjumpa dan berdialog langsung dengan masyarakat.
"Tentu, semangat dari dialog kerakyatan sore ini sebenarnya saya ingin lebih banyak mendengar masukan, aspirasi dan curhat dari masyarakat. Karena kita tau hari ini kondisi masyarakat Indonesia di sana-sini juga menghadapi banyak permasalahan," kata AHY.
"Tentu, semangatnya kita ingin mencari solusi bersama. Di sini ada Pak Sekda dan teman-teman di pemerintahan. Kami ingin terus menjadi bagian dari solusi bukan sebaliknya," ujarnya melanjutkan.
Akan tetapi, lanjut AHY, penting juga bagi Partai Demokrat untuk mendengarkan apa yang menjadi harapan masyarakat di Sumut, khususnya hari ini Deli Serdang, Medan, Asahan dan Sergai.
"Mudah-mudahan aspirasi yang kami dapatkan akan terus kami perjuangkan. Dan mudah-mudahan ada solusi yang baik," ucap AHY yang langsung disambut tepuk tangan ribuan massa.
Baca Juga: Ditelpon Ayahnya Saat Syuting, Jin BTS Dicengin Member Lain
Dalam kesempatan itu sejumlah massa turut menyampaikan keluhannya dari guru honorer yang hanya mendapatkan gaji Rp300 ribu sebulan.
Hingga kaum wanita tani yang mengaku harus berjuang di balik bayang Pandemi dengan kondisi suami dan anak mereka sebagai penopang yang harus dirumahkan.
AHY pun menilai hal itu sebagai kondisi real dan menjadi permasalahan yang harus diselesaikan.***
