Optimalkan Ekonomi Maritim Dengan Teknologi Komunikasi dan Informatika

- 12 Desember 2020, 15:40 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate /kominfo.go.id

EDITORNEWS - Pemerintah berupaya mempercepat pengembangan teknologi komunikasi maupun informatika dari sektor hulu sampai hilir akan untuk mengoptimalkan ekonomi sektor kelautan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Platte mengatakan, akselarasi pertumbuhan ekonomi kebaharian akan dilakukan melalui penyediaan jaringan Internet di seluruh wilayah desa dan kelurahan di Indonesia paling lambat akhir tahun 2022.

“Pembangunan ini kita percepat satu dekade,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Ridwan Kamil Siap Datangi Polda Jabar pada 16 Desember 

Baca Juga: Keliling Kota Himbau Prokes Al Haris Berang Temukan Pos Penanganan Covid-19 Kosong

Menurut dia, sebelumnya roadmap pembangunan untuk penyediaaan sinyal 4G ditargetkan selesai pada 2032.

Namun situasi pandemi COVID-19 mendorong Presiden Joko Widodo untuk menargetkan percepatan pembangunan jaringan Internet di seluruh kawasan dengan skema pembiayaan gabungan antara pemerintah dan kalangan swasta, dalam hal ini operator seluler.

“Kehadiran kita di wilayah perbatasan, termasuk di wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif itu secara nyata terlihat melalui ketersediaan layanan telekomunikasi Indonesia di sana,” katanya.

Baca Juga: Keliling Kota Himbau Prokes Al Haris Berang Temukan Pos Penanganan Covid-19 Kosong 

Baca Juga: Shia LeBouf Dituduh Lakukan Kekerasan Ke Mantan Pacar

Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan menyatakan mengatakan bahwa sumber daya laut Indonesia belum digarap maksimal.

“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 108.000 km garis pantai terpanjang kedua di dunia, kekayaan sumber daya maritim kita belum tergarap optimal,” ujarnya pada seminar nasional bertema “Penguatan Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital”, Kamis (10/10) lalu.

Untuk itu, Menko menyatakan, beberapa kebijakan yang akan ditempuh pemerintah ke depan mencakup pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya maritim secara terintegrasi; penguatan budaya bahari, khususnya untuk generasi millennial, yang merupakan implementasi Deklarasi Djuanda;

Baca Juga: Ida Fauziah : Kita Terus Mempercepat Penyaluran Bantuan Subsidi Gaji atau Upah

Kemudian pemanfaatan teknologi digital untuk peningkatan ekonomi maritim; dan pengarusutamaan ekonomi maritim sebagai penggerak ekonomi nasional.

Sementara Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo, menjelaskan bahwa pelabuhan sebagai pendukung logistik nasional sudah terhubung dari Barat (Sabang) sampai ke Timur (Merauke) dan dari Utara (Tarakan) sampai Selatan (Benoa) dengan jumlah mencapai 636 pelabuhan.

Selain itu, Di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) sudah disiapkan 120 trayek kapal perintis dan 20 trayek tol laut yang dapat mengangkut baik penumpang maupun barang, agar semua wilayah dapat terhubung.

Baca Juga: Orang Terkaya Nomor 2 Di Dunia, Akan Kirim Timnya ke Indonesia Pada Januari 2021 Guna Penjajakan

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Septriana Tangkary menambahkan, Indonesia memiliki potensi dan kekayaan laut yang sangat melimpah meliputi perikanan, pariwisata bahari, energi terbarukan mineral di dasar laut, minyak dan gas bumi, pelayaran, industri maritim dan jasa kelautan yang diperkirakan mencapai 171 miliar dolar AS per tahun.

"Oleh karena itu, membangun perekonomian Indonesia yang berbasiskan pada potensi kelautan penting untuk diwujudkan," katanya.***

Editor: Dimar Aditya

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x