EDITORNEWS - Warga tidak puas terhadap hasil rekapitulasi sementara, terjadi kericuhan saat rapat Pleno terbuka Komisi Pemilihan Umumdi Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
Antonius Cahyalana selaku anggota dari KPU Provinsi Lampung saat di telepon menyatakan
"Ya, ada kericuhan sebab ada ketidakpuasan massa terkait dengan hasil perolehan sementara hasil suara yang dihitung oleh KPU,".
Baca Juga: Indonesia Lawyears Club (ILC) Pamit dari Hadapan Publik
Informasi yang didapatkannya saat jam istirahat. Massa yang telah berkumpul sejak pagi dan mengawal penghitungan melakukan tindakan anarkis.
Namun, pihak keamanan yang berjaga langsung bersiap dengan mengamankan logistik dan kelima anggota KPU Kabupaten Pesisir Barat.
Baca Juga: Facebook Meluncurkan Aplikasi Pembuatan Musik Secara Kolaboratif
"Logistik di sana aman dan lima anggota KPU sudah dievakuasi ke Polres Lampung Barat," katanya.
Menurut dia, pihak dari pemerintah daerah, tokoh agama dan masyarakat sudah turun untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada massa yang sedang emosi.
Baca Juga: PBB Lakukan Pengesahan Resolusi Penguatan Ketahanan Kesehatan Kesehatan Global
"Massa yang melakukan anarkis ini dari pasangan calon nomor urut 01 dan 02," kata anggota KPU Provinsi Lampung dari Divisi Sosialisasi Pemilih dan Partisipasi Masyarakat.
Namun, Antonius Cahyalana menegaskan bahwa KPU akan tetap melaksanakan atau melanjutkan pleno di tingkat Kabupaten/Kota tersebut.
Baca Juga: Zinedine Zidane : Kami Bekerja Keras Setiap Hari Karena Kami Bagus, Konsisten, dan Tim yang Baik
"Meski ada kerusakan-kerusakan, yang pasti pleno tetap akan kami lanjutkan. Pada saat ini kami sedang berkoordinasi, penghitungan suara ini akan dilanjutkan hari ini juga atau ditunda besok," katanya.
Antonius pun menghimbau kepada siapa pun yang kurang puas agar legawa atau menerima hasil dari KPU.
Baca Juga: Jenazah Wakasad dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Trikora, Waena, Jayapura
Bila ada indikasi kecurangan yang ditemukan, silakan laporkan ke bawaslu serta ikuti mekanismenya, katanya.***