Network
EDITORNEWS.ID - Beberapa turis China tampak mengenakan topi kuning di Bali. Mereka berjalan di sepanjang perairan biru murni hotspot backpacker Indonesia–sebagai bentuk ekspresi balas dendam karena tiga tahun mengalami kesengsaraan Covid-19.
"Saya sangat senang bepergian karena sebelum pandemi saya adalah seseorang yang sangat suka traveling; pergi ke mana-mana untuk melihat pemandangan." Ucapnya.
"Mengalami budaya lokal dan bertemu dengan orang yang berbeda tentunya sangat menyenangkan," kata Li Zhao-long, seorang pekerja perusahaan Internet berusia 28 tahun dari Kunming di provinsi Yunnan barat daya.
"Tiga tahun kemudian, bisa datang dari China ke Indonesia, saya sangat senang dan gembira." Jelasnya.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung, Cocok Untuk Liburan Keluarga!
Wisatawan China telah mengalami lock down dan pembatasan perjalanan selama bertahun-tahun yang didorong oleh upaya keras Beijing terhadap kebijakan nol-COVID-nya, diikuti oleh pembukaan kembali yang tiba-tiba dan lonjakan infeksi yang menyertainya.
Saat ini, mereka merasa beruntung sembari menikmati pemandangan segar dan berfoto selfie dengan mengenakan kemeja tropis dan topi jerami. Liburan ke Pulau Dewata adalah momen yang sudah lama mereka nantikan.
Faktanya dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung China ke Bali anjlok setelah kedua negara menutup perbatasan mereka pada puncak pandemi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia memperkirakan bahwa Indonesia akan menyambut 253.000 turis China tahun ini.
Baca Juga: 28 Wisatawan Asing Selamat saat Detik-detik Fast Boat Tenggelam di Perairan Giayar Bali
