Para Pemimpin Kelompok Agama Menginginkan Pemilihan Umum 2024 Tanpa Politik Identitas

- 23 Maret 2023, 19:10 WIB
sepakat bahwa kita perlu membangun perdamaian dalam kehidupan beragama
sepakat bahwa kita perlu membangun perdamaian dalam kehidupan beragama /

EDITORNEWS.ID - Acara yang dinamakan Simposium Nasional Umat Beragama ini digelar PDI-P melalui organisasi payungnya Baitul Muslimin Indonesia di akademi partai politik PDI-P, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Maret 2023.

Deklarasi tersebut dibacakan oleh ketua pelaksana Muhammadiyah yang mengawasi kerja sama dan hubungan internasional, Syafiq A. Mughni.

"Untuk menjamin kelestarian Negara Pancasila, kami peserta Simposium Nasional Umat Beragama yang diselenggarakan pada Selasa, 21 Maret 2023, sepakat bahwa kita perlu membangun perdamaian dalam kehidupan beragama untuk memperkuat persatuan dan solidaritas nasional tanpa diskriminasi atau politisasi agama," kata Syafiq, seperti dikutip dari kompas.com.

Ia menambahkan, para pemimpin menyadari bahwa diskriminasi dan politisasi agama adalah antitesis terhadap ideologi negara Pancasila, dan bahwa mereka dapat menyebabkan disintegrasi bangsa.

Baca Juga: Indonesia Mengutuk Keras Israel dan Terus Secara Konsisten Mendukung Perjuangan Rakyat Palestina

Ingin menghindari terulangnya pemilihan gubernur Jakarta 2017 dan pemilihan presiden 2019, yang melihat sebuah negara terpecah di sepanjang garis agama dan sektarian, para pemimpin akar rumput dan politisi telah berusaha untuk menjauhkan diri dari politik identitas.

Para pemimpin bersama-sama mengatakan bahwa semua gagasan yang mengarah pada politisasi agama atau politik identitas diskriminatif atas nama agama harus dihindari.

"Demi kelestarian Pancasila dan NKRI," kata Syafiq, mengutip tulisan bersama deklarasi. Sementara itu, ketua panitia penyelenggara simposium Irvansyah mengatakan, menjelang pemilihan umum 2024, semua pihak harus mengakui dinamika politik nasional yang sedang memanas.

"Mempolitisasi agama demi kepentingan politik dengan membenarkan segala cara akan menimbulkan keretakan dan konflik atas nama agama," kata Irvansyah.

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x