Network
EDITORNEWS.iD - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Selasa( 7 Maret 2023 ) mengatakan Amazon Web Services (AWS) butuh waktu selama beberapa tahun sebelum memutuskan untuk berinvestasi RM25,5 miliar (S$7,7 miliar) di Malaysia,
Datuk Seri Anwar menjelaskan Negosiasi dimulai pada Desember 2019 dan akhirnya, mereka menghubungi kami untuk mengatakan bahwa karena stabilitas politik dan arah kebijakan yang jelas, Amazon Web Service ( AWS ) memilih Malaysia untuk mendirikan basis mereka,"
Dia menambahkan bahwa transparansi dalam negosiasi antara AWS dan pemerintah juga menjadi faktor keputusan AWS untuk berinvestasi di sini .
Kami sampaikan bahwa (AWS) memiliki kebebasan dan transparansi untuk menentukan pilihannya sendiri dengan syarat yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Baca Juga: Kendaraan Listrik Bertenaga Baterai Hadapi Tantangan Berat di Tahun 2023
Mr Anwar juga mencatat bahwa insentif yang diberikan kepada investor asing sudah cukup dan AWS lebih peduli jika Malaysia memberikan kemudahan berbisnis.
“Yang mereka tekankan apakah ada kemudahan berbisnis dalam hal-hal seperti persetujuan dapat dilakukan dengan cepat. Itu sebabnya kami telah membentuk komite untuk mengawasi proyek karena kami akan menggunakan cara baru" katanya
Amazon Web Service mengumumkan Kamis lalu ( 2 Maret ) akan meluncurkan wilayah infrastruktur baru di Malaysia sebagai bagian dari kemitraan sektor publik-swasta dengan pemerintah Malaysia.
Pengumuman itu juga datang dengan AWS yang mengonfirmasi niatnya untuk berinvestasi setidaknya RM25,5 miliar di negara tersebut pada tahun 2037 dengan tujuan mengembangkan Malaysia sebagai “wilayah cloud” untuk penyimpanan data dan layanan berbasis cloud lainnya.
