Kemendag Siapkan Strategi untuk Menghadapi Ekonomi Digital Bagi UMKM

- 20 Maret 2023, 22:05 WIB
Twitter @Kemendag
Twitter @Kemendag /

EDITORNEWS.ID – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen dengan terus melakukan upaya agar para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mampu bersaing di marketplace, dengan melakukan pelatihan dan menjalin kemitraan bersama ritel modern.

Sekretaris Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Hari Widodo menyatakan bahwa pemerintah tengah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM yang dapat masuk ekosistem digital pada 2024. Namun, hanya mengantarkan masuk saja tidaklah cukup, diperlukan upaya pendampingan agar UMKM bisa berkembang dan setidaknya dapat bersaing di lokapasar.

“Kemendag menyiapkan berbagai strategis peningkatan kualitas perdagangan digital, diantaranya pembinaan dan pendampingan, memfasilitasi sampai pencetakan fasilitator untuk meningkatkan edukasi terkait e-commerce,” ujar Hari saat pembukaan “Gambir Trade Talk #9” di Jakarta, senin.

Berdasarkan laporan dari e-conomy SEA Report 2022 dilaporkan bahwa, ekonomi digital Indonesia tumbuh sebesar 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan mencapai angka 77 miliar dolar AS atau setara Rp1.211 triliun. Angka tersebut diproyeksikan dapat meningkat mencapai 130 miliar dolar AS atau setara Rp2.045 triliun pada 2025.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Persib Kandaskan Perlawanan Dewa United

Selanjutnya, Hari menyampaikan bahwa pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia berasal dari lokapasar. Dibuktikan dengan data pada 2022 yang mendorong pertumbuhan sebesar 76 persen dan tengah diproyeksikan mampu menyumbang 95 miliar dolar AS pada tiga tahun mendatang.

“Dengan jumlah yang sangat besar dan peran yang sangat penting, UMKM harus didukung agar mampu menguasai marketplace khususnya di dalam negeri secara berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan masukan yang konstruktif untuk menyusun strategi dan kebijakan yang komprehensif dan kolaboratif baik dari pemerintah pusat, daerah, akademisi, dan pelaku usaha lain,” ujar Hari.

Dilansir dari kantor berita Antara, Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Chaikal Nuryakin mengatakan bahwa untuk dapat digemari para konsumen dalam negeri, produk UMKM perlu ditingkatkan kualitasnya oleh para produsen.

Chaikal menyatakan bahwa jargon “Cintailah Produk Indonesia” tidak hanya ditujukan kepada pembeli saja, namun juga ditujukan kepada produsen. Ia menjelaskan bahwa dari kata cinta berarti harus berbalas, jadi konsumen pakai produknya dan produsen meningkatkan kualitas produknya.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x