EDITORNEWS - Dampak dari bencana gempa bumi di Sulawesi Barat hingga kini masih terus dilakukan upaya penanganannya.
Tim gabungan terus melakukan pembersihan sisa-sisa dari reruntuhan bangunan, penyaluran bantuan dan bantuan dapur umum.
Akibat goncangan gempa 6,2 magnitudo di Mamuju minggu lalu juga telah merobohkan bangunan rumah sakit.
Baca Juga: Kecendrungan Nasionalisme Vaksin Memancing Kesenjangan Moral, Ini Kata WHO
Baca Juga: Penerimaan BSU Gel II Kemenaker akan Cair Januari 2021
Dalam mendukung misi kemanusiaan percepatan pemulihan, Rumah sakit terapung TNI AL atau KRI dr Soeharso-990 (SHS-990) dari Komando Armada II telah sandar di Dermaga Lanal Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dan siap menerima pasien gawat yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo.
Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari melalui keterangan resminya, Selasa 19 Januari mengatakan, KRI SHS-990 dikerahkan atas instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
"KRI dr Suharso ini berlayar dari Koarmada II dan dikerahkan atas instruksi KSAL untuk mendukung kegiatan operasional dalam misi kemanusiaan," ujarnya.
Laksma TNI Benny Sukandari mengatakan, KRI dr Suharso dapat mendukung kegiatan operasional terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan operasi militer selain perang (OMSP).
Baca Juga: Ibunda Denny Cagur Meninggal Dunia, akan Dimakamkan di Samping Makam Suami