Network
EDITORNEWS.ID – Konselor Departemen Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Derek Chollet mengatakan bahwa Washington bertekad untuk tingkatkan hubungan kerja sama dengan Indonesia dan ASEAN, termasuk tingkatkan sanksi kepada junta militer Myanmar.
"Kami bertekad untuk terus meningkatkan tekanan terhadap junta dan membuat mereka makin sulit untuk mendapatkan sumber penghasilan yang mereka gunakan untuk membeli senjata yang memicu perang," kata Chollet kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Ia menyebut bahwa sejauh ini AS telah memberikan sanksi terhadap 80 individu dan lebih dari 30 entitas di Myanmar.
Ia juga menyatakan bahwa Myanmar saat ini terancam berada di jalur yang dapat membawanya menjadi negara gagal di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Anggaran untuk Membangun Kembali Ukraina Membutuhkan 400 Miliar Dollar: Sebuah Kerugian Besar
Chollet menyampaikan bahwa AS telah melakukan pembicaraan dengan Indonesia mengenai langkah-langkah yang dapat diterapkan guna membangun kembali kelompok pro-demokrasi di Myanmar.
Sebelumnya pada April 2021, ASEAN telah menyepakati konsensus lima poin rencana damai, yang berdasarkan pada keputusan para pemimpin ASEAN setelah mengadakan pertemuan khusus. Pertemuan tersebut diadakan untuk membantu menangani krisis politik Myanmar dan juga dihadiri pemimpin junta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing.
Konsensus tersebut berisikan penghentian kekerasan, menunjuk utusan khusus guna memfasilitasi mediasi dan dialog, adakan dialog dengan semua pemangku kepentingan, serta menyediakan bantuan kemanusiaan ke Myanmar.
Namun, dua tahun mengenai penanganan krisis politik Myanmar yang diinisiasi oleh ASEAN tidak menunjukkan kemajuan.
