Inflasi Filipina Meningkat Ke Level Tertinggi Selama 14 Tahun Pada Akhir Januari Mencapai 8,7 Persen

- 7 Februari 2023, 13:57 WIB
Ilustrasi mata uang dollar
Ilustrasi mata uang dollar /Sharon McCutcheon/Unsplash

EDITORNEWS.ID - Badan statistik mengatakan pada hari Senin (6/2), menjaga tekanan pada bank sentral untuk memperketat kebijakan moneter adalah hal yang harus diperhatikan.

Indeks harga konsumen (IHK) naik 8,7 persen pada Januari, jauh di atas perkiraan 7,7 persen dalam jajak pendapat Reuters dan memuncaki tingkat 8,1 persen pada Desember.

Puncak inflasi meningkat menjadi 7,4 persen dari 6,9 persen pada bulan Desember—menghapus bahan makanan dan bahan bakar yang bergejolak.

Bank Sentral Filipina telah memperkirakan bahwa The consumer price index (CPI) Januari antara 7,5 persen hingga 8,3 persen.

Baca Juga: Bencana Gempa Sudah Menewaskan 3.700 Orang di Turki dan Suriah, Cuaca Juga Semakin Memburuk

Juga mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan fokus pada inflasi daripada kenaikan 25 basis poin Federal Reserve ketika bertemu pada Februari untuk meninjau suku bunga utama.

Mereka juga telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada dua pertemuan kebijakan pertama bank sentral tahun ini untuk mengembalikan inflasi dalam kisaran target 2 persen hingga 4 persen.

Mengutip CNN, Selasa (7/2), mengingat defisit transaksi berjalan Filipina serta prospek pengetatan lebih lanjut oleh Federal Reserve AS.

Selanjutnya, analis mengungkapkan bahwa peso tetap rentan terhadap depresiasi.

Namun, Medalla mengatakan BSP siap untuk mengatasi risiko inflasi dari peso yang lemah. "Keputusan kebijakan setelah pertemuan 18 Agustus akan tergantung pada data," katanya.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x