Miris, Lebih dari 1500 Nyawa Melayang Dihantam Gempa Dahsyat di Turki-Suriah

- 6 Februari 2023, 21:53 WIB
Warga dan Tim Penyelamat berusaha menarik korban terjebak reruntuhan di Adana, Turki. Pic: Ihlas News Agency/Reuters
Warga dan Tim Penyelamat berusaha menarik korban terjebak reruntuhan di Adana, Turki. Pic: Ihlas News Agency/Reuters /

EDITORNEWS.ID – Kabar terbaru menyatakan lebih dari 1500 orang telah menjadi korban dalam gempa bumi yang mengguncang Turki-Suriah pada awal pagi hari Senin, 6 Februari 2023.

Tim penyelamat sedang berpacu dengan waktu demi menolong para penyintas yang masih terjebak dan tertinggal di bawah puing-puing reruntuhan di setiap sesi kota yang terdampak.

Gempa dahsyat yang menghantam diperkirakan terjadi sekitar pukul 04.17 waktu lokal kala penduduk setempat masih terlelap ini menghantarkan gelombang getarannya sejauh Lebanon dan Israel. US Geological Survey (USGS) menyatakan bahwa pusat vibrasi gempa bumi ini berada 23 kilometer timur Nurdagi, provinsi Gaziantep, Turki pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil), dilansir dari CNN, Senin (6/2).

Sejauh ini dari 1500 orang yang tewas, setidaknya 912 orang meninggal berada di Turki, sementara sekitar 592 orang korban berasal dari Suriah. Laporan USGS melanjutkan sembilan jam setelah guncangan pertama, gempa susulan berskala M 7,5 menyerang distrik Elbistan, provinsi Kahramanmaras. Menilik dari lokasi sebelumnya diperkirakan berjarak sekitar 95 kilometer (59 mil) sebelah utara dari guncangan awal.

Baca Juga: Mantan PM Israel Mengatakan Bahwa Putin Berjanji Kepada saya Jika Dia Tidak Akan Membunuh Zelenskiy

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyiarkan korban terluka berkisar 5.385 orang. Sementara, Syrian state news agency SANA melaporkan 1.089 korban terluka, dimana sebagian besar berada di kawasan Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartus.

Selain korban manusia, pastinya banyak fasilitas dan bangunan telah runtuh dan tumbang. Kastel Gaziantep menjadi salah satu bangunan yang luluh lantak di Suriah, padahal situs ini telah berdiri selama 2.000 tahun.

Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengumumkan Turki berada pada ‘level waspada 4’, karenanya ia meminta bantuan internasional. Perdana Menteri, Rishi Sunak menjawab bahwa United Kingdom (UK) siap membantu dalam cara apapun yang mereka bisa. “Stands ready to help in whatever way we can,” dilansir dari Sky News (6/2).

Sekretaris Luar Negeri Inggris, James Cleverly menambahkan dalam cuitan twitternya bahwa ia turut berduka atas bencana tragis yang memakan korban jiwa di Turki-Suriah dan siap menyediakan bantuan.

Baca Juga: Gempa Paling Kuat di Turki dan Suriah Menewaskan Lebih Dari 1.400 Orang Menyebabkan Getaran Hingga Greenland

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x