Filipina Konfirmasi Kasus Penularan Lokal COVID-19 Varian Baru

- 27 Januari 2021, 12:55 WIB
Filipina konfirmasi transmisi lokal varian virus corona Inggris
Filipina konfirmasi transmisi lokal varian virus corona Inggris /United-Nations/

EDITORNEWS - Filipina mengonfirmasi kasus penularan lokal COVID-19 varian baru B.1.1.7, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, sehingga memaksa Presiden Rodrigo Duterte untuk membatalkan rencana pemberian izin bagi anak-anak pergi keluar rumah.

"Saat ini, kita mempunyai kasus penularan lokal dengan seorang pasien atau kasus-kasus dengan varian tersebut yang telah menginfeksi masyarakat, keluarga mereka," kata Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire kepada kanal berita ANC, Selasa.

Kementerian Kesehatan Filipina menyebut bahwa varian virus B.1.1.7 telah menyebar kepada 12 orang di Provinsi Bontoc, kawasan pegunungan di bagian utara, dengan jumlah 17 kasus varian tersebut di seluruh Filipina.

Baca Juga: Trump Buka Kantor di Florida yang Akan Menangani Tugasnya Sebagai Mantan Presiden Amerika 

Baca Juga: Iran Minta Indonesia Jelaskan Alasan Penyitaan Kapal Tanker Asal Negaranya

Kasus pertama COVID-19 "varian Inggris" di negara itu ditemukan pada seorang warga Filipina yang mempunyai riwayat perjalanan ke Uni Emirat Arab.

Atas pertimbangan kasus ini pula, Duterte menyebut dirinya tidak akan melanjutkan rencana yang akan mengizinkan anak-anak berusia 10-14 tahun di area berisiko rendah untuk dapat keluar rumah mulai 1 Februari mendatang.

Filipina, satu di antara sejumlah negara yang telah menerapkan pembatasan secara ketat, sejak Maret tahun lalu melarang anak-anak keluar rumah.

Baca Juga: Usai Divaksin Kedua Kali Presiden Jokowi Tegaskan Tetap Patuhi ProtKes 

Baca Juga: Yuk Simak Lima Brand Merchant Baru yang Mendapatkan Cashback ShopeePay 30 Persen

"Saya khawatir karena varian baru virus ini menyerang anak-anak. Mereka bisa menonton televisi saja seharian," kata Duterte, Senin (25/1) malam.

Pemerintah Filipina berharap bahwa pelonggaran pembatasan kepada anak-anak mungkin dapat memicu peningkatan aktivitas ekonomi setelah satu tahun pertumbuhan ekonomi diperkirakan turun hingga 8,5% hingga 9,5%.

Saat ini jumlah kasus di Filipina tercatat hampir 515.000 kasus dengan lebih dari 10.200 kasus kematian.***

Editor: Aditya Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x