Badan Kesehatan Swedia Tunda Pembayaran Vaksin Pfizer

- 27 Januari 2021, 14:39 WIB
Ilustrasi Vaksin Pfizer.
Ilustrasi Vaksin Pfizer. /Antara

EDITORNEWS - Badan Kesehatan Swedia menunda pembayaran vaksin COVID-19 buatan Pfizer Inc karena masih menunggu klarifikasi dari pembuat vaksin mengenai jumlah dosis yang tersedia pada tiap tabungnya, demikian laporan Dagens Nyheter, koran setempat yang terbit Selasa.

Pfizer membuat tagihan untuk enam dosis tiap tabung vaksin untuk Swedia, sementara kontrak pembelian menyebutkan negara itu akan membayar lima dosis vaksin per tabung.

Swedia berharap Komisi Eropa dan Pfizer dapat menyepakati jumlah dosis yang akan dikirim per vial atau tabungnya.

Baca Juga: Otoritas Norwegia Denda Aplikasi Kencan Grindr 11,7 Juta Dolar 

Baca Juga: Filipina Konfirmasi Kasus Penularan Lokal COVID-19 Varian Baru

"Sampai ada kejelasan, kami telah memberi tahu perusahaan kita harus menunggu informasi yang jelas dan sesuai dengan tagihan," kata Kepala Epidemiolog Badan Kesehatan Swedia, Anders Tegnell, sebagaimana dikutip oleh Dagens Nyheter.

Kantor perwakilan Pfizer di Swedia menolak menanggapi pertanyaan terkait masalah tersebut. Namun, pihak perusahaan memastikan ada enam dosis per tabungnya.

EU dan Pfizer semula sepakat tiap tabung akan berisi lima dosis vaksin. Namun kemudian, ada dosis keenam yang dapat diambil menggunakan jarum suntik khusus.

Baca Juga: Presiden Iran Hassan Rouhani Nyatakan Vaksinasi Massal di Negaranya Akan Berlangsung Beberapa Minggu Kedepan

"Ini tidak dapat diterima. Jika satu negara hanya mampu mengeluarkan lima dosis vaksin, mereka mendapatkan dosis yang lebih sedikit untuk harga yang sama (untuk enam dosis, red)," kata Koordinator Vaksin Swedia, Richard Bergstrom saat diwawancarai media tersebut.

Juru bicara Badan Kesehatan Swedia mengatakan ia tidak dapat menanggapi pertanyaan terkait isi berita tersebut.

Badan kesehatan mengurusi tagihan pembayaran vaksin COVID-19 Swedia.

Baca Juga: Trump Buka Kantor di Florida yang Akan Menangani Tugasnya Sebagai Mantan Presiden Amerika

Pfizer Inc, perusahaan farmasi multinasional asal Amerika Serikat, mengembangkan vaksin COVID-19 bersama perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech. Vaksin COVID-19 Pfizer, yang diberi nama BNT162b2, telah mengantongi izin pakai darurat di 55 negara, di antaranya Argentina, Australia, Austria, Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Filipina, Qatar, Portugal, Meksiko, Irak, Israel, Italia, Kuwait, dan Kolombia.

Vaksin COVID-19 itu masih menempuh uji klinis tahap terakhir di Argentina, Brazil, Jerman, Afrika Selatan, Turki, dan Amerika Serikat.***

Editor: Aditya Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x