Google Doodle Hari Ini Tampilkan Sang Pujangga Revolusioner, Sapardi Djoko Damono

- 20 Maret 2023, 12:08 WIB
Capture Browser Google
Capture Browser Google /editornews.id/

EDITORNEWS.ID – Sapardi Djoko Damono tampil di halaman Google hari ini dengan desain doodle yang ciamik. Google Doodle itu dibuat dengan maksud untuk memperingati hari lahir sang pujangga tepat di tanggal ini, 20 Maret tahun 1940. Sapardi dikenal dengan karya-karya puisinya yang populer, salah satunya yakni Hujan Bulan Juni.

Dalam pernyataan resminya, Google menyebut Doodle ini dibuat untuk merayakan hari ulang tahun Sapardi. Google Doodle ini juga merupakan bentuk apresiasi untuk Sapardi atas pengaruhnya dalam dunia kesusastraan, khususnya puisi.

“Doodle hari ini merayakan hari ulang tahun Sapardi Djoko Damono, penyair yang merevolusi puisi liris di Indonesia. Damono lahir pada hari ini di Solo, Jawa Tengah, pada 1940,” begitu pernyataan dari Google.

Dikenal dengan nama singkatan SSD, Sapardi menjadi salah satu sastrawan Angkatan 1970-an. Ia berkuliah di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada 1980, Sapardi Djoko Damono memperoleh gelar doktor dalam ilmu sastra dengan disertasi berjudul Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur. Kemudian pada tahun 1995, ia dikukuhkan sebagai guru besar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.

Baca Juga: Boy William Minta Maaf Ke Blink Usai Sebut Jennie Blackpink Malas Ketika Born Pink di Jakarta

Karya pertamanya yang diterbitkan pada 1969 berjudul ‘dukaMu abadi’ yang berisi kumpulan puisi tulisannya. Saat itu ia dianggap memiliki sudut pandang lain dalam menulis puisi-puisinya. Ia disebut revolusioner, karena saat sebagian besar penyair Indonesia berfokus pada refleksi dan gagasan masyarakat, debut terobosan Sapardi mencerminkan kondisi manusia itu sendiri.

Sepanjang hidupnya, Sapardi banyak dianugerahi penghargaan bergengsi. Ia pernah mendapat SEA Write Award untuk kategori puisi pada tahun 1986. Di tahun 1963 Sapardi mendapat Hadiah Majalah Basis atas puisi Balada Matinya Seorang Pemberontak. Lalu pada 1978 ia menerima Cultural Award dari pemerintah Australia. Sapardi juga mendapatkan penghargaan Achmad Bakrie Award untuk Sastra (2003) dan Penghargaan Akademi Jakarta (2012).

Beberapa karya dari Sapardi Djoko Damono di antaranya adalah Mata Pisau (1974,) Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984), Arloji (1998), Ayat-ayat Api (2000), Mata Jendela (2000), Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro (2003), Kumpulan cerpen Pengarang Telah Mati (2001), Kumpulan Sajak Kolam (2009). Sapardi juga sempat menerjemahkan sastra asing ke Bahasa Indonesia seperti Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and the Sea karya Ernest Hemingway), Puisi Cina Klasik, Puisi Klasik, Shakuntala, Amarah I dan II (The Grapes of Wrath karya John Steinbeck).***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x